
MIRIP dengan yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wali Kota Solo Respati Ardi juga akan menggunakan barak militer sebagai bagian dari program pembinaan. Namun, bukan siswa bermasalah, yang akan menjadi target Wali Kota Respati adalah orangtua penganiaya anak.
Wali Kota Respati mengungkapkan rencana untuk orangtua penganiaya anak dimasukkan ke barak militer itu dikonsultasikan ke Komandan Grup II Kopassus. Selain orangtua pelaku kejahatan itu, pelaku vandalisme di Kota Solo juga akan dimasukkan ke barak Kopassus.
"Jadi pelaku tindak pidana ringan ( tipiring), seperti pelaku vandalisme, miloki ( corat-coret) aset pemerintah, fasilitas umum dan juga orang tua pelaku kekerasan verbal terhadap anak, akan dikirim dan dibina ke barak Kopassus," kata Wali Kota Respati usai memberikan sambutan di forum Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) Evakuasi Kota Layak Anak 2025 di Balai Kota Solo, Rabu ( 21/5/2025).
Mengadopsi Program KDM
Wali Kota Solo mengakui bahwa program pembinaan di barak Kopassus itu mengadopsi program Gubernur Jawa Barat yang arab disapa KDM (Kang Dedi Mulyadi) dalam pembinaan di barak militer.
Menurut dia, selain sudah dikoordinasikan dengan Komandan Grup II Kopassus, program pembinaan terhadap para pelaku vandalisme dan kekerasan verbal di barak Kopassus itu juga akan melalui persetujuan atau arahan dari Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus. Wali Kota Respati menyatakan, Komandan Grup II Kopassus Kandang Menjangan tidak berkeberatan dengan program Pemkot Solo di bidang pembinaan ketertiban umum dan ketentraman itu.
Pemkot Solo, lanjut Respati akan menyerahkan sepenuhnya metode pembinaan di barak militer itu kepada Kopassus, yang akan melaksanakan pembinaan bagi para pelanggar ketertiban umum dan ketentraman di lingkungan masyarakat itu
"Yang jelas untuk tatibum ( tata tertib umum dan ketentraman ) ini, Pemkot bekerjasama dengan Polri dan juga Kopassus. Ya semua demi kebaikan masyarakat secara keseluruhan, agar program-program di Kota Solo berjalan secara rancak, terukur dan berhasil," imbuh mantan Ketum HIPMI Solo ini.
Kota Layak Anak
Terkait pengembangan Kota Solo untuk mendapatkan predikat Kota Layak Anak (KLA) Paripurna 2025, Walikota Respati menegaskan bahwa seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) siap bahu membahu, untuk meraih penghargaan tertinggi dibidang pelayanan humanis terhadap anak. "Kita terus berkelanjutan dengan kebijakan kebijakan sebelumnya dan juga proses verifikasi yang terus berjalan. Dan terkait proses verifikasi ini, kita paling siap," tegas dia.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), disebutkan, akan datang ke Solo untuk memverfikasi menuju predikat KLA Paripurna. Kota Solo mendapatkan predikat Kota Layak Anak (KLA) kategori Utama sejak 2017, dan mempertahankannya hingga 2024. Secara lengkap Kementerian PPA, dalam penganugerahan KLA di kota kota Indonesia, membagi dalam 5 kategori, yakni Pratama, Nindya, Pratama, Utama dan Paripurna.
Persiapan Kota Solo sebagai KLA berpredikat paripurna sudah dilakukan sejak 2024. Walikota Respati mengakui, bahwa untuk menuju predikat paling sempurna dalam pengelolaan KLA, sudah banyak program dilaksanakan, lewat Forum Anak, Posyandu Plus, dan juga program Kecamatan Berdaya. (M-1)