
PEMIMPIN Hamas dan negosiator AS Adam Boehler bernegosiasi soal pembebasan sandera. Negosiasi difokuskan untuk pelepasan warga Israel-Amerika Edan Alexander.
Penasihat politik Hamas Taher Nunu mengonfirmasi pembicaraan dengan AS telah berlangsung selama seminggu terakhir.
"Beberapa pertemuan telah berlangsung di Doha, dengan fokus pada pembebasan salah satu tahanan berkewarganegaraan ganda. Kami telah menanganinya secara positif dan fleksibel, dengan cara yang melayani kepentingan rakyat Palestina," kata Taher Nunu dilansir dari Times of Israel.
Sebagai imbalannya, Hamas dan AS membahas peluang implementasi perjanjian gencatan senjata yang sedianya memasuki tahap berikutnya.
Dari kaca mata Israel, diskusi AS-Hamas tersebut dianggap melanggar kebijakan Washington yang telah berlaku selama puluhan tahun untuk tidak bernegosiasi dengan kelompok-kelompok ditetapkan sebagai organisasi teroris.
Edan Alexander yang berusia 21 tahun tumbuh di New Jersey dan kemudian kembali ke Israel tempat ia dilahirkan. Dia kemudian bertugas di IDF dan diyakini sebagai sandera Israel-Amerika terakhir yang masih hidup.
Beberapa sandera orang Amerika yang sudah tewas juga diyakini masih berada di Jalur Gaza. Secara total, ada 24 sandera yang diduga masih hidup dan 35 jenazah ditahan oleh Hamas di Gaza.
Utusan khusus Presiden AS Donald Trump Steve Witkoff minggu lalu mengatakan pembebasan Alexander menjadi prioritas. Witkoff diperkirakan akan ke Doha pekan ini, menurut Axios untuk mencapai kesepakatam terkait gencatan senjata. (I-3)