Dalil Puasa Ramadan, Empat Hukum Puasa, Tiga Tingkatan Puasa

1 week ago 16
Dalil Puasa Ramadan, Empat Hukum Puasa, Tiga Tingkatan Puasa Sejumlah umat Islam bersiap menyantap bubur peca saat berbuka puasa di Masjid Shiratal Mustaqiem di Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (2/3/2025).(Antara/M Risyal Hidayat)

UMAT Islam di seluruh dunia menjalankan puasa di bulan suci Ramadan. Puasa Ramadan merupakan ibadah wajib yang harus dilakukan umat Islam.

Lebih jauh berikut penjelasan tentang puasa, dalil puasa Ramadan, empat hukum ibadah puasa, dan tiga tingkatan puasa. Ini dilansir dari buku Fiqh Puasa dan Zakat Fitrah dari LBM-NU Kota Kediri.

Pengertian puasa

Secara bahasa, puasa bermakna al-imsak (menahan). Menurut istilah syariat, puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar (masuknya waktu subuh) sampai terbenamnya matahari dengan niat dan ketentuan lain yang telah ditetapkan oleh syariat.

Dalil puasa Ramadan

Puasa Ramadan hukumnya wajib bagi setiap muslim yang mukallaf (baligh dan berakal). Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah 183 yang berarti, "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa (Ramadan) sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu sekalian, supaya kamu sekalian menjadi
bertaqwa." 

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Islam dibangun atas lima perkara: Bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, membayarkan zakat, menunaikan ibadah haji ke baitullah, dan berpuasa pada bulan Ramadan." (HR Muslim).

Empat hukum puasa

Secara garis besar hukum ibadah puasa dibagi menjadi empat.

1. Puasa wajib, seperti puasa Ramadan, puasa nadzar, serta puasa qada.

2. Puasa sunah, seperti puasa Senin dan Kamis, puasa hari Arafah (9 Dzulhijjah), puasa hari Asyura (10 Muharram), puasa 6 hari di bulan Syawal, puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak), dan lain-lain.

3. Puasa makruh, seperti mengkhususkan puasa pada hari Jumat, Sabtu, atau Ahad/Minggu tanpa disambung dengan hari sebelum atau setelahnya.

4. Puasa haram, seperti puasa yang dilakukan pada hari raya Idul Fitri, Idul Adha, hari-hari tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah), puasa pada hari syak, puasa di separuh akhir bulan Sya'ban kecuali disambung dengan satu hari sebelumnya, dilakukan dalam rangka mengqada puasa wajib, atau sudah memiliki kebiasaan berpuasa sebelumnya.

Catatan, puasa sunah yang dilakukan istri tanpa izin suami hukumnya haram. Bila hendak melakukan puasa sunah, istri terlebih dahulu wajib mendapatkan izin dari suami.

Tiga tingkatan puasa

Terdapat tiga tingkatan/level kualitas puasa sebagai berikut.

2. Shaumul khushush (puasa khusus), yaitu puasa yang dilakukan sebagaimana puasa umum dan ditambah dengan menjaga lisan, telinga, mulut, pandangan, dan seluruh anggota tubuh dari perbuatan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar.

3. Shaumu khushushil khushush (puasa sangat khusus), yaitu puasa yang dilakukan sebagaimana puasa khusus ditambah dengan berpuasa dari keinginan-keinginan buruk, pikiran-pikiran duniawi, dan menahan hati dari hal-hal selain Allah secara totalitas. 

Itulah pengertian puasa, dalil puasa Ramadan, empat hukum puasa, dan tiga tingkatan puasa. Semoga bermanfaat. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |