
KUALITAS hidup sehat para Pekerja Migran Indonesia bisa dimulai dari lingkungan terdekat yakni rumah masing-masing. Lingkungan rumah yang sehat bisa dengan melakukan bijak mengelola sampah.
Fakultas Desain dan Seni Kreatif (FDSK) Universitas Mercu Buana (UMB) bersama Yayasan Pertubuhan Masyarakat Indonesia (PERMAI) melakukan sosialisasi bersama PMI di Pulau Pinang, Malaysia. Kegiatan ini berlangsung pada 26–28 April 2025 dan berfokus pada sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya lingkungan rumah sehat bagi para pekerja migran Indonesia.
Melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi berbasis media visual ini, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menciptakan hunian yang aman, nyaman, dan memenuhi standar rumah sehat.
Ketua Tim Pelaksana PKM dari Program Studi Desain Interior Rachmita Maun Harahap menjelaskan bahwa beberapa peserta sudah mengimplementasikan sistem pemisahan sampah dengan baik, namun edukasi tersebut belum tersampaikan kepada seluruh generasi, baik anak-anak maupun remaja dalam lingkungan keluarga pekerja migran.
"Untuk itu, pendekatan visual melalui media poster dan banner digunakan agar informasi dapat tersampaikan secara jelas dan mudah dipahami," kata Rachmita, Minggu (4/5).
Berdasarkan data WHO sekitar 22% dari total penyakit menular berkaitan langsung dengan lingkungan yang tidak bersih dan tidak sehat. Sementara itu, sampah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik bisa menjadi sumber penyakit dan mencemari lingkungan tempat tinggal terutama di area seperti asrama pekerja migran.
“Kami memberikan edukasi tentang bagaimana mengelola tempat tinggal, mulai dari pengelolaan sampah, saluran pembuangan air, pencahayaan yang cukup, sirkulasi udara yang baik, hingga dapur yang bersih dan bebas hama. Semua itu kami rangkum dalam media visual yang menarik dan komunikatif,” jelas Rachmita yang juga menjabat sebagai Komisioner Komisi Nasional Disabilitas.
Dalam sosialisasi tersebut banyak peserta menyampaikan bahwa mereka baru memahami pentingnya akses air bersih, ruangan yang kering dan tidak lembap, serta tata letak interior yang mendukung pola hidup sehat. Mereka juga menyambut baik penggunaan media gambar visual karena mempermudah proses pembelajaran dan penerapan informasi di lingkungan tempat tinggal mereka.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari proses berkelanjutan dalam membangun pola hidup sehat, sekaligus menjadi sarana untuk memperluas pengetahuan para pekerja migran melalui pendekatan edukasi berbasis media visual,” tambah Tim Pelaksana PKM, Anggi Almira Rahma.(H-2)