
KEPALA Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengimbau kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) agar lebih sering untuk melakukan pemantauan jika terjadi hujan lebih dari 1 jam atau hujan intensitas tinggi.
"Kami memohon bantuan kepada TNI dan Polri Di daerah tentu saja Babinsa, Babin Kaktimas, BPBD agar ketika sudah terjadi hujan lebih dari 1 jam secara menerus Turun ke lapangan, lihat kondisi-kondisi air di sungai, bendungan, kondisi tebing," kata Abdul Muhari, Senin (7/7).
"Jika sekiranya ada indikasi muka air sungai terus naik dan hujan terus turun maka segera lakukan evakuasi pada masyarakat-masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai Jika hujan langsung dengan intensitas tinggi dan indari untuk istirahat atau berteduh di sekitar kawasan-kawasan Yang memiliki tebing curam," sambungnya.
Modifikasi Cuaca Wilayah Jabodetabek
BNPB per Senin 7 Juli 2025 menyiagakan dan menyiapkan 1 pesawat Tesna untuk operasi modifikasi cuaca. BNPB juga sudah berkoordinasi dengan BMKG dengan melihat perkiraan cuaca sekiranya akan terus terjadi potensi curah hujan yang akan memicu bencana hidrometeorologi basah maka pesawat modifikasi cuaca yang sudah disiapkan akan diturunkan dan diharapkan operasi modifikasi cuaca bisa menurunkan intensitas curah hujan di wilayah Jabodetabek
"Jabodetabek yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi basah. Sekali lagi mari bersama kita siapkan kewaspadaan dan kita tingkatkan kesiapsiagaan berbasis dari individu dan keluarga agar tentu saja kita bersama bisa mengurangi potensi risiko bencana hidrometeorologi, baik itu kering maupun basah," pungkasnya. (M-1)