Atasi Alergi Dengan Rutin Mengkonsumsi 3 Jenis Obat Ini

19 hours ago 2
Atasi Alergi Dengan Rutin Mengkonsumsi 3 Jenis Obat Ini Alergi makanan terjadi ketika sistem imun bereaksi berlebihan terhadap makanan tertentu, menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, pembengkakan, hingga gangguan pencernaan.(freepik)

ALERGI makanan adalah reaksi abnormal yang terjadi ketika sistem imun tubuh salah mengenali asupan makanan tertentu sebagai ancaman. Lantas, bagaimana cara mengatasi gejala alergi makanan dengan cepat?

Beragam makanan dapat menjadi pemicu alergi, seperti telur, susu, makanan laut, kacang, gandum, serta beberapa sayuran dan buah yang spesifik. Konsumsi makanan tersebut baik secara sengaja maupun tidak, dalam jumlah sedikit atau banyak dapat menyebabkan sistem imun melepaskan histamin.

Pelepasan histamin dalam jumlah besar berujung pada reaksi negatif dari tubuh, memicu peradangan yang menimbulkan gejala alergi makanan. Gejala yang mungkin timbul antara lain hidung meler, gatal-gatal pada kulit, pembengkakan di bibir, lidah, dan mata, serta mual, muntah, dan diare. Pada beberapa individu, alergi makanan juga bisa menyebabkan sesak napas atau mengi.

Jika Anda sering mengalami reaksi tersebut dan telah didiagnosis dengan alergi, ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mencegah gejala semakin parah hingga berujung pada anafilaksis.

Obat-Obatan Untuk Alergi

Hal pertama yang perlu dilakukan saat merasakan gejala alergi makanan adalah mengonsumsi obat. Obat dapat membantu meredakan gejala dengan cepat dan efektif. Berikut beberapa jenis obat yang biasa direkomendasikan untuk menangani reaksi alergi makanan.

1. Antihistamin

Bagi penderita alergi makanan, antihistamin adalah obat yang sebaiknya selalu tersedia. Obat ini berfungsi menghentikan produksi histamin yang menjadi penyebab gejala alergi. Beberapa contoh antihistamin yang umum adalah diphenhydramine, cetirizine, loratadine, dan fexofenadine. Obat-obatan ini dapat dibeli di apotek tanpa resep, meskipun dalam beberapa kasus mungkin memerlukan rekomendasi dokter.

Perhatikan efek samping umum dari antihistamin, seperti rasa mengantuk, sakit kepala, sakit perut, dan mulut kering. Pastikan untuk mengonsumsi obat sesuai petunjuk kemasan atau saran dari apoteker atau dokter. Meskipun antihistamin dapat menjadi obat andalan, tidak semua gejala dapat diredakan hanya dengan antihistamin. Anda mungkin memerlukan obat tambahan yang bekerja sama dengan antihistamin untuk meredakan gejala.

2. Kortikosteroid

Kortikosteroid sering diresepkan dokter bersamaan dengan antihistamin untuk mengatasi alergi makanan. Obat ini efektif mengurangi gejala seperti hidung tersumbat, bersin, dan gatal yang disebabkan oleh alergi. Kortikosteroid juga bermanfaat dalam meredakan pembengkakan pada bibir, lidah, mata, serta bagian lain yang terkena reaksi alergi.

Beberapa contoh kortikosteroid yang umum digunakan untuk alergi makanan adalah:

  • Prednisolone dan methylprednisolone dalam bentuk pil dan cairan suspensi.
  • Steroid inhaler untuk gejala yang berhubungan dengan asma.
  • Betamethasone dalam bentuk salep untuk meredakan gatal dan ruam pada kulit.
  • Fluorometholone dalam bentuk tetes mata untuk mengatasi mata merah berair.
  • Budesonide dan fluticasone furoate untuk meredakan hidung tersumbat, bersin, dan pilek.

3. Dekongestan

Selain antihistamin dan kortikosteroid, dokter mungkin akan meresepkan dekongestan seperti pseudoephedrine jika alergi makanan menyebabkan hidung mampet dan ingusan. Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk pil, cairan, tetes, dan semprotan hidung.

Dekongestan berfungsi mengecilkan pembengkakan pada pembuluh darah di hidung, sehingga saluran napas menjadi lebih lancar. Namun, perlu diingat dekongestan tidak mampu meredakan gejala seperti bersin atau rasa gatal di hidung.

Dalam beberapa kasus, mengonsumsi makanan yang dapat memicu alergi, meski hanya sedikit, dapat menyebabkan reaksi yang sangat serius yang dikenal sebagai syok anafilaksis. Gejala syok anafilaksis dapat muncul dengan cepat dan intens, sehingga memerlukan penanganan segera. Kondisi ini berpotensi mengancam nyawa jika tidak segera diatasi, oleh karena itu diperlukan obat alergi khusus berupa suntikan epinefrin. Mereka yang memiliki alergi, khususnya terhadap kacang, sangat rentan terhadap syok anafilaksis.

Obat ini hanya dapat diresepkan oleh dokter spesialis dan tidak tersedia secara bebas di pasaran. Meskipun efek dari suntikan ini cepat terasa, durasinya tidak lama dalam mengatasi gejala alergi makanan yang parah. Jika Anda atau orang lain merasakan perbaikan setelah disuntik epinefrin, tetaplah untuk berkonsultasi dengan dokter guna memperoleh pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. (Hallo Sehat/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |