
BADAN Antariksa Eropa (ESA) mengumumkan antena besar untuk satelit pemantau hutan Biomass yang baru diluncurkan berhasil dibentangkan. Diperlukan beberapa hari untuk membuka antena itu.
"Saya sangat senang melihat Biomass berhasil membentangkan antena luar biasa miliknya — ini adalah pencapaian penting untuk salah satu misi Earth Explorer kami yang paling inovatif," kata Simonetta Cheli, Direktur Program Pengamatan Bumi ESA, dalam sebuah pernyataan.
Satelit Biomass diluncurkan pada 29 April menggunakan roket Vega-C dari Guyana Prancis. Satelit ini dirancang untuk memberikan "wawasan yang belum pernah ada sebelumnya tentang hutan-hutan dunia dan peran vitalnya dalam siklus karbon Bumi." Setelah diluncurkan, satelit ini menjalani sejumlah pemeriksaan di orbit sebelum membentangkan struktur penyangga untuk antenanya.
Setelah struktur penyangga sepenuhnya terbuka, tim membentangkan reflektor antena berbahan jaring, yang menurut Stefan Kiryenko dari ESA, “pada dasarnya terbuka seperti payung di atas satelit.”
Dengan antena selebar 12 meter (sekitar 39 kaki) telah terpasang, misi ini akan segera memasuki fase komisioning, yakni tahap di mana tim akan menyempurnakan sistem satelit. ESA memperkirakan proses ini akan berlangsung sekitar enam bulan.
“Dengan pencapaian ini, kita selangkah lebih dekat untuk membuka wawasan luar biasa tentang hutan-hutan dunia, termasuk data penting tentang cadangan dan aliran karbon — yang sangat penting untuk memahami dan mengelola siklus karbon Bumi,” ujar Cheli.
Di dalam satelit Biomass terdapat instrumen radar aperture sintetis (SAR) P-band. Ini adalah jenis radar yang mampu menembus vegetasi, seperti tajuk pohon di hutan. Menurut tim misi, ini adalah pertama kalinya instrumen semacam ini diluncurkan ke luar angkasa. Reflektor antena akan mengirimkan “jejak” radar ke Bumi, lalu menerima sinyal balik yang berisi data tentang kandungan karbon di hutan.
ESA akan menggunakan data yang dikumpulkan Biomass untuk memahami lebih lanjut kondisi hutan kita saat ini dan bagaimana perubahannya dari waktu ke waktu.
Biomass merupakan bagian dari seri satelit Earth Explorers milik ESA.
“Misi-misi ini, yang dikembangkan melalui program penelitian dan pengembangan FutureEO, dirancang untuk mendemonstrasikan teknologi luar angkasa tercanggih dan menghadirkan wawasan luar biasa tentang planet kita,” kata Cheli. (Space/Z-2)