Serangan Israel Tewaskan Jurnalis Palestina yang Dirawat di Rumah Sakit Gaza

3 hours ago 4
Serangan Israel Tewaskan Jurnalis Palestina yang Dirawat di Rumah Sakit Gaza Hassan Islayeh.(Instagram)

SERANGAN pesawat tak berawak Israel menewaskan seorang wartawan Palestina, Hassan Islayeh, ketika ia sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis pada Selasa (13/5) waktu setempat.

Islayeh, seorang reporter lapangan terkemuka dan direktur kantor berita Alam24, sedang dalam masa pemulihan dari luka-luka yang dideritanya akibat serangan udara Israel bulan lalu yang menargetkan tenda media di dekat rumah sakit yang sama. Serangan tersebut menewaskan dua wartawan dan melukai beberapa lain.

Serangan sebelumnya tampaknya menargetkan Islayeh secara langsung, mengenai telepon genggamnya. Namun ia selamat dari insiden tersebut. 

Media lokal menggambarkan serangan Selasa itu sebagai pembunuhan yang disengaja dan mencatat bahwa dia diserang lagi saat dirawat di unit luka bakar rumah sakit.

Islayeh telah lama menghadapi hasutan di media Israel, sebagian besar karena liputannya di garis depan mengenai serangan 7 Oktober yang dipimpin Hamas terhadap Israel. 

Mencap Hamas tanpa bukti

Media-media Israel telah mencapnya berafiliasi dengan Hamas, meskipun tidak ada bukti yang diberikan untuk mendukung klaim tersebut.

"Dengan kesedihan dan simpati yang mendalam, Kantor Berita Alem24 berduka atas meninggalnya direkturnya, jurnalis Hassan Abdel Fattah Islayeh, setelah ia menjadi martir dalam serangan udara Israel yang menargetkan Kompleks Medis Nasser di Khan Younis beberapa waktu yang lalu," ujar kantor berita tersebut dikutip dari Middle East Eye.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengutuk kejahatan keji yang menargetkan pasien di rumah sakit Khan Younis. 

"Penargetan rumah sakit yang berulang kali, termasuk pengejaran dan pembunuhan korban luka di dalam ruang perawatan, merupakan indikasi yang jelas dari kesengajaan penjajah Israel untuk menimbulkan kerusakan maksimum pada sistem perawatan kesehatan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

"Serangan semacam itu juga membahayakan peluang perawatan bagi mereka yang terluka dan sakit-bahkan ketika mereka terbaring di ranjang rumah sakit."

Kejahatan ganda

Islayeh menjadi jurnalis ke-215 yang terbunuh di Gaza oleh pasukan Israel sejak perang dimulai, menurut kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza. 

Perang Israel di Gaza telah digambarkan sebagai konflik terburuk yang pernah ada bagi para jurnalis, karena jumlah jurnalis yang terbunuh.

"Kejahatan ganda ini mencerminkan ada kesengajaan untuk menargetkan jurnalis Palestina, tidak hanya di lapangan, tetapi bahkan di rumah sakit ketika mereka menerima perawatan," kata kantor media tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Ini adalah pelanggaran mencolok terhadap semua nilai-nilai kemanusiaan dan perjanjian internasional dan merupakan upaya nyata untuk membungkam suara bebas dan menekan kebenaran."

Israel akui serangan itu

Militer Israel mengonfirmasi serangan terhadap rumah sakit tersebut. Mereka mengeklaim menargetkan pusat komando dan kontrol Hamas di dalam fasilitas tersebut serta operasi tersebut menyerang teroris Hamas.

Namun, pernyataan tersebut tidak menyebutkan nama Islayeh dan juga tidak memberikan bukti apapun untuk mendukung klaim aktivitas Hamas di dalam rumah sakit.

Hamas secara konsisten membantah menggunakan rumah sakit atau infrastruktur sipil lain untuk tujuan militer.

Militer Israel sering membenarkan serangannya terhadap situs-situs sipil di Gaza, termasuk rumah sakit, dengan menuduh Hamas menggunakannya untuk operasi militer.

Pada Maret, serangan pesawat tak berawak menghantam Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, menewaskan lima orang dan menyebabkan unit gawat darurat terbakar.

Israel mengeklaim bahwa serangan tersebut menargetkan pejabat Hamas Issam Da'alis yang saat itu sedang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

Pada April, serangan Israel yang berulang-ulang telah memaksa 27 rumah sakit di seluruh Jalur Gaza ditutup, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.

Setidaknya 1.192 petugas kesehatan telah terbunuh oleh pasukan Israel, baik dalam serangan udara, penahanan, atau melalui pembunuhan yang ditargetkan, termasuk 96 dokter.

Secara keseluruhan, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 52.800 warga Palestina di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, termasuk setidaknya 15.000 anak-anak. Diperkirakan 10.000 orang lainnya hilang dan diduga tewas, sementara hampir 120.000 orang terluka. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |