
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meningkatkan kembali kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Pasalnya, beberapa hari terakhir intensitas curah hujan kembali meningkat hingga mengakibatkan bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, menuturkan kondisi cuaca akhir-akhir ini tak bisa diprediksi. Sebab, bisa saja saat siang cuaca cerah, namun mendadak berubah menjadi ekstrem.
"Kalau berdasarkan prediksi BMKG, memang kondisi cuaca masih diselingi hujan. Kami tentu mewaspadai dampak cuaca ekstrem karena bisa berpotensi bencana," ujarnya, Selasa (13/5).
TPT roboh
Pada Senin (12/5), di Kampung Balakang Kidul RT 01/01, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, bangunan tembok penahan tanah (TPT) dengan panjang 10 meter dan tinggi 3 meter di aliran Sungai Cipanas roboh usai diguyur hujan deras.
Material TPT yang roboh menimpa banguan rumah di sekitar lokasi. Satu orang balita atas nama Arsal yang berusia 4 tahun mengalami luka karena tertimpa reruntuhan material TPT.
Asep menuturkan, robohnya TPT dipicu hujan deras dengan frekuensi waktu cukup lama. "Kejadiannya sekitar pukul 15.30 WIB. Sebelumnya wilayah itu diguyur hujan sangat deras dalam waktu yang cukup lama."
Balita korban yang tertimpa material dibawa ke RSUD Cimacan. Sampai saat ini masih dalam penanganan tim medis.
Selain itu, bangunan rumah yang terdampak sebanyak dua unit. Satu rumah kondisinya rusak berat dan satu rumah kondisinya rusak ringan.
"Ada tiga kepala keluarga atau 11 jiwa yang mengungsi," terang dia.
Hasil asesmen di lapangan, kata Asep, kebutuhan yang mendesak yakni penanganan segera. Sebab, sebagian material longsoran TPT menghalangi arus aliran sungai.
"Kalau dibiarkan khawatir nanti terjadi hujan deras akan berdampak meluapnya arus sungai. Kita upayakan penanganan sesegera mungkin," pungkasnya.