Trump Kritik Macron dan Starmer, Sebut Zelensky "Tidak Punya Posisi Tawar" dalam Perundingan Damai

2 weeks ago 17
Trump Kritik Macron dan Starmer, Sebut Zelensky Presiden AS Donald Trump menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer tidak berbuat banyak untuk mengakhiri perang di Ukraina.(Media Sosial X)

PRESIDEN AS Donald Trump mengatakan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer "tidak melakukan apa pun" untuk mengakhiri perang di Ukraina, menjelang kunjungan kedua pemimpin tersebut ke Gedung Putih minggu depan.

Berbicara kepada Fox News, Trump juga mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky "tidak memiliki posisi tawar" dalam negosiasi perdamaian, dengan menambahkan: "Saya tidak menganggap dia penting dalam pertemuan-pertemuan itu."

Namun, utusan Trump untuk Ukraina, Keith Kellogg, sebelumnya menyampaikan nada yang berbeda, dengan mengatakan ia telah mengadakan diskusi yang "luas dan positif" dengan Zelensky dalam pertemuan mereka pada Kamis lalu.

Kellogg bahkan memuji Zelensky sebagai "pemimpin yang berani," hanya beberapa hari setelah Trump menyebutnya sebagai "diktator."

Dalam beberapa hari terakhir, Zelensky telah melakukan panggilan telepon dengan berbagai pemimpin dunia, yang menegaskan komitmen mereka untuk memastikan Ukraina terlibat dalam pembicaraan damai.

Awal pekan ini, Starmer menyatakan dirinya "siap dan bersedia" menempatkan pasukan Inggris di Ukraina untuk membantu menjamin keamanannya sebagai bagian dari kesepakatan perdamaian.

BBC telah menghubungi kantor Perdana Menteri Inggris untuk memberikan komentar.

Sementara para pemimpin Eropa telah menolak negosiasi dengan Rusia, mereka secara rutin bertemu untuk membahas perang di Ukraina, termasuk dalam pertemuan darurat di Paris pada Senin lalu.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, AS, Inggris, Uni Eropa, serta negara-negara lain seperti Australia, Kanada, dan Jepang, telah memberlakukan lebih dari 20.000 sanksi terhadap Rusia.

Banyak negara Eropa menandatangani perjanjian untuk mendukung dan memberikan bantuan kepada Ukraina. Pada Januari, Starmer menandatangani pakta "bersejarah" selama 100 tahun, dan mengatakan kepada Zelensky: "Kami bersama Anda, bukan hanya hari ini, tahun ini, atau tahun depan—tetapi selama 100 tahun—jauh setelah perang mengerikan ini berakhir dan Ukraina kembali bebas serta berkembang."

Dalam wawancara dengan Fox News, Trump mengatakan Rusia dan Ukraina tidak akan memulai pembicaraan damai tanpa keterlibatannya secara langsung. Ia juga kembali mengkritik Zelensky, dengan mengatakan: "Saya sudah mengamati pria ini selama bertahun-tahun saat kotanya dihancurkan, rakyatnya terbunuh, dan tentaranya dihancurkan."

"Saya sudah melihatnya bernegosiasi tanpa memiliki posisi tawar. Dia tidak punya posisi tawar, dan itu membuat saya muak," lanjutnya. "Anda hanya akan merasa muak dengan itu, dan saya sudah cukup."

Meskipun mengkritik Macron dan Starmer, Trump juga memuji kedua pemimpin Eropa tersebut. Ia mengatakan bahwa ia menganggap Macron sebagai "teman" dan menyebut Starmer sebagai "orang yang sangat baik."

Macron diperkirakan akan mengunjungi Washington DC pada Senin, sementara Starmer dijadwalkan tiba pada Jumat.

Setelah seminggu mengkritik Zelensky, Trump akhirnya mengatakan "tentu saja" ia akan menerima panggilan telepon dari Presiden Ukraina.

Ia berkali-kali bersikeras Zelensky bertanggung jawab atas kegagalannya mencegah perang, dengan mengatakan bahwa Rusia seharusnya bisa "dibujuk" agar tidak menginvasi Ukraina.

Ketika ditanya tentang absennya Ukraina dalam pembicaraan perdamaian di Arab Saudi pekan ini, Trump mengatakan bahwa Rusia "tidak mungkin membuat kesepakatan dengan Zelensky."

Ia berpendapat Rusia tulus ingin mengakhiri perang, tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin "tidak perlu membuat kesepakatan."

Wakil Presiden AS JD Vance kemudian menanggapi kritik yang menyebut sikap Trump terhadap Rusia merupakan bentuk "perdamaian dengan cara menyerah."

"Kami sedang bernegosiasi untuk mengakhiri konflik. Ini bukan 'perdamaian dengan menyerah', kecuali jika Anda berpikir Ukraina masih memiliki peluang nyata untuk menang. Mereka tidak, jadi ini bukan hal itu," kata Vance dalam unggahan di platform X.

AS kini sedang menekan Ukraina untuk menandatangani kesepakatan yang akan memberikan hak kepada AS atas cadangan mineral langka di Ukraina, sebagai bagian dari pembicaraan untuk mengakhiri perang.

Trump menyebut kesepakatan ini sebagai cara bagi Ukraina untuk membayar kembali dukungan militer yang telah diberikan AS sebelumnya. Pada Jumat, ia mengatakan kepada wartawan bahwa AS dan Ukraina "sudah hampir" menandatangani kesepakatan itu, dengan menambahkan AS akan "mendapatkan kembali uang kami."

Ia juga menekankan Zelensky dan Putin harus "bertemu langsung" untuk mengakhiri perang. Ukraina telah mengusulkan perubahan terhadap kesepakatan mineral yang diusulkan AS, dan pembicaraan terus berlanjut, menurut laporan.

Penasihat Keamanan Gedung Putih Mike Waltz pada Jumat mengatakan Zelensky "akan menandatangani kesepakatan itu." Namun, sebelumnya Zelensky telah menolak proposal tersebut, dengan mengatakan itu bukan "pembicaraan yang serius" dan ia "tidak bisa menjual negara kami."

Mykhailo Podolyak, salah satu penasihat senior Zelensky, mengatakan kepada BBC News pada Jumat bahwa Ukraina terbuka untuk mencapai kesepakatan.

Ia menegaskan Ukraina ingin bekerja sama dengan AS, dengan menambahkan negara itu "siap membuka investasi di industri global dan pengembangan ladang mineral." (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |