Gaya Hidup Aktif harus Diimbangi dengan Asupan Elektrolit

6 hours ago 3
Gaya Hidup Aktif harus Diimbangi dengan Asupan Elektrolit Diskusi tentang pentingnya elektrolit bagi tubuh saat peluncuran Mizone Cocoboost di Jakarta, Rabu (30/4).(MI/Heryadi)

DALAM beberapa tahun terakhir, gaya hidup aktif sudah menjadi bagian dari identitas masyarakat modern, baik dalam aktivitas sehari-hari di dalam dan di luar ruangan, maupun kegiatan olahraga.

Bahkan survei dari salah satu lembaga riset Indonesia menyatakan 9 dari 10 masyarakat perkotaan memiliki gaya hidup aktif, terlihat dari maraknya aktivitas olahraga yang kini telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern.

Namun peningkatan tren hidup aktif ini tidak diimbangi dengan pemahaman masyarakat mengenai kebutuhan elektrolit saat beraktivitas dan berkeringat. Bahkan elektrolit dalam tubuh juga bisa hilang dalam jumlah signifikan selama menjalankan aktifitas sehari-hari.

"Berdasarkan riset dari American College of Sports Medicine (2021), aktivitas seperti bekerja di kantor dapat menyebabkan kehilangan elektrolit sekitar 300–400 mg. Aktivitas fisik intensitas ringan bisa menyebabkan kehilangan 500–800 mg elektrolit, sedangkan aktivitas fisik intensitas berat bahkan bisa mencapai 1.200–2.000 mg," papar Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Monica Harvriza, saat peluncuran Mizone Cocoboost, di Jakarta, Rabu (30/4).

Menurut Monica, elektrolit seperti natrium, kalium, klorida, magnesium, dan kalsium berperan penting menjaga keseimbangan cairan, fungsi saraf, kontraksi otot, dan stabilitas tekanan darah. Kekurangan elektrolit bukan sekadar soal kehilangan cairan, dampaknya bisa langsung dirasakan oleh tubuh dalam bentuk berbagai gangguan kesehatan. "Ketika tubuh kehilangan elektrolit, terutama saat beraktivitas atau saat cuaca panas, kemampuan tubuh untuk berfungsi optimal akan terganggu," ujarnya.

Monica mengatakan untuk menggantikan elektrolit yang hilang tersebut bisa dengan mengonsumsi minuman isotonik. Dia mengatakan elektrolit dalam minuman isotonik dirancang menyerupai konsentrasi cairan dalam plasma darah, sehingga lebih cepat diserap tubuh. "Inilah mengapa minuman isotonik sangat dianjurkan untuk menggantikan elektrolit yang hilang dengan cepat atau saat tubuh kehilangan banyak cairan," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Marketing Manager Mizone, Belinda Gunadi, menjelaskan tidak hanya saat olahraga, dalam aktivitas sehari-hari pun, tubuh juga kehilangan elektrolit melalui keringat. Namun, edukasi mengenai pentingnya mengganti elektrolit yang hilang ini masih belum banyak dipahami, padahal elektrolit merupakan mineral penting untuk menjaga fungsi tubuh tetap optimal.

"Untuk menjawab kebutuhan ini, kami menghadirkan inovasi Mizone Cocoboost dengan signature formula yang mengandung elektrolit tinggi sebesar 808 mg. Kandungan ini mampu menggantikan elektrolit yang hilang karena aktivitas intens harian, seperti naik turun transportasi umum, menaiki dan menuruni tangga, serta kegiatan aktif lainnya,” ujarnya.

Menurut Belinda, Mizone Cocoboost hadir sebagai pilihan minuman isotonik yang lebih sehat untuk membantu pemenuhan kebutuhan elektrolit yang hilang saat beraktivitas, rendah gula dan rendah kalori, serta berfungsi menggantikan cairan tubuh yang hilang saat berkeringat. Varian ini menggunakan ekstrak air kelapa hijau alami, sehingga memberikan sensasi segar sekaligus manfaat fungsional yang dibutuhkan tubuh.

Sheryl Sheinafia, artis dan influencer gaya hidup aktif, juga turut berbagi pengalamannya dalam memenuhi kebutuhan elektrolit yang tepat di tengah aktivitasnya yang padat. Ia mengatakan Mizone Cocoboost adalah pilihan minuman isotonik yang lebih sehat untuk mendukung gaya hidup aktif masyarakat modern. Mizone selama ini dapat membantu recharge semangat dan mood saat ia sibuk mengurus proses pindah rumah, latihan di studio, proses rekaman, dan menghadapi event.

"Saat saya harus menjalani latihan, mengurus proses pindah rumah, dan menghadapi berbagai event, Mizone Cocoboost menjadi andalan saya. Kandungan elektrolitnya yang tinggi membantu cepat menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang, terutama saat sesi lari atau latihan di studio," ujar Sheryl.

Capai Performa Puncak
Sementara itu, Pelatih Tim Nasional U-17, Nova Arianto, menyoroti pentingnya pemenuhan elektrolit dalam menjaga performa atlet di lapangan. Ia mengatakan bahwa mencapai performa puncak dalam pertandingan, seorang atlet tidak hanya membutuhkan latihan dan strategi yang tepat, tetapi juga pemenuhan kebutuhan cairan tubuh, elektrolit, dan nutrisi yang optimal.

“Selama pertandingan maupun sesi latihan, tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit melalui keringat. Jika tidak digantikan dengan cepat dan tepat, hal ini dapat menurunkan daya tahan, memperlambat reaksi, menyebabkan kram otot, bahkan meningkatkan risiko cedera. Selain itu, otak juga membutuhkan asupan cairan dan zat gizi yang memadai untuk menjaga fokus dan konsentrasi,” katanya.

Coach Nova menambahkan bahwa kombinasi antara latihan, strategi, dan dukungan elektrolit yang seimbang inilah yang membantu seorang atlet tampil maksimal di setiap kompetisi. Karena itu, atlet perlu memastikan asupan nutrisi yang seimbang dan memilih minuman dengan kandungan elektrolit yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |