
PESAWAT udara milik maskapai penerbangan Koala Air tipe ATR 72-600 dengan rute penerbangan Halim Perdana Kusuma Jakarta tujuan Bandara Adisutjipto Yogyakarta yang membawa 54 penumpang dan 4 orang kru, pada Rabu (30/4) pukul 08.24 WIB.
Ketika pesawat memasuki posisi long final Bandara Adisutjipto, melaporkan kepada tower bahwa mesin sebelah kanan mengalami birdstrike.Menerima informasi tersebut tower di Bandara Adisutjipto segera segera meneruskan unit terkait. Hal itu menjadi skenario dalam Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat 2025 di Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
Latihan ini menjadi upaya pengelola bandara untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan tanggap darurat.
General Manager Bandara Adisutjipto Wibowoi Cahyono Soekadi, Rabu menjelaskan latihan ini berlangsung di Terminal A dan Area Sisi Udara Bandara Adisutjipto.
Latihan PKD merupakan bagian daripada komitmen perusahaan dalam merealisasikan program kerja mandatori yang dilaksanakan setiap 2 atau 3 tahun sekali sebagai bentuk kepatuhan terhadap Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP. 479 tahun 2015 tentang Petunjuk dan Tata Cara Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil yang bertujuan untuk menguji kemampuan dan kesigapan seluruh personel, serta untuk menguji SOP ketika terjadi keadaan darurat di bandara.
Latihan PKD di Bandara Adisutjipto Yogyakarta mencakup dua jenis latihan, yakni latihan berskala kecil (table top) dan berskala besar yakni simulasi kecelakaan pesawat terbang (aircraft accident exercise) dan simulasi kebakaran gedung (fire building exercise). Latihan dilakukan dengan dengan skenario realistis yang mencakup proses evakuasi, pemadaman api, pertolongan pertama pada korban hingga koordinasi tim dalam pengendalian situasi.
Aircraft accident exercise menguji kemampuan personel dan dokumen SOP yang berlaku yang mensimulasikan pesawat udara milik maskapai penerbangan Koala Air tipe ATR 72-600 yang take off pada pukul 07.30 WIB.
Simulasi terjadinya kebakaran di ruang kerja PT Gapura Angkasa di area Lost & Found Terminal A area kedatangan yang menimbulkan adanya tiga korban luka dan dapat diselematkan oleh Petugas ARFF Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
Dalam latihan PKD tersebut, fungsi koordinasi, komunikasi, dan komando antarunit dan instansi komunitas bandara akan diuji. Selain untuk menguji personel dan kesiapan fasilitas, latihan PKD juga merupakan upaya untuk menguji Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara atau Airport Emergency Plan (AEP), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara atau Airport Security Program (ASP), serta Standard Operating Procedure (SOP) lainnya yang berlaku di bandara.
Selain melibatkan personel internal dari PT Angkasa Pura Indonesia, latihan PKD 2025 Bandara Adisutjipto Yogyakarta juga melibatkan personel dari sejumlah instansi antara lain Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) cabang Yogyakarta, TNI, Kepolisian, Kantor Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Karantina, manajemen rumah sakit di sekitar bandara, serta maskapai penerbangan.
General Manager Bandara Adisutjipto, Wibowo Cahyono Soekadi, menjelaskan setiap skenario dalam latihan telah dirancang sedetail mungkin agar menyerupai situasi nyata. Tujuannya adalah untuk menguji kesiapan personel serta memastikan keefektifan dokumen dan prosedur yang ada.
Meskipun latihan PKD dilakukan secara menyeluruh, Wibowo menegaskan bahwa seluruh kegiatan tersebut tidak mengganggu operasional penerbangan maupun layanan bagi pengguna jasa di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. (AU/E-4)