Dorong Masyarakat Terlibat Pengelolaan Sampah lewat Program ‘Biokonversi Sampah Organik’ dan Kurasaki

5 hours ago 3
Dorong Masyarakat Terlibat Pengelolaan Sampah lewat  Program ‘Biokonversi Sampah Organik’ dan Kurasaki Ilustrasi(Dok MTS Al-Muawanah)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menyatakan bahwa sebanyak 57% sampah rumah tangga berasal dari sampah organik seperti sisa makanan, kayu, ranting, dan daun. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah ini akan mencemari lingkungan dan menyebabkan masalah kesehatan. Sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan masalah kesehatan dan kebersihan, pencemaran lingkungan, hingga bencana banjir.  Di sisi lain, sampah yang tidak terkelola dengan baik akan menjadi beban bagi Tempat Pembuangan Sampah Akhir.

Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan, Paramount Petals secara konsisten dan berkelanjutan menjalankan berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bermanfaat dan berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat di wilayah kerja Paramount Petals, berfokus kepada tiga pilar utama, yakni pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, Paramount Petals meluncurkan dua program unggulan yang berfokus pada inisiasi pengelolaan sampah di lingkungan rumah tangga dan sekolah.

Paramount Petals, menggandeng yayasan non-profit Gen Care, meluncurkan Program Pengolahan Biokonversi Sampah Organik Melalui Budidaya Maggot dan Lele pada hari Minggu, (27/4) di Desa Cukanggalih, Curug, Tangerang. 

Program ini merupakan solusi pengolahan sampah organik secara ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan. Sampah organik yang terkumpul akan melalui tahap biokonversi (penguraian) dengan larva lalat hitam (Black Soldier Fly) menjadi pakan bernutrisi tinggi untuk budidaya ikan seperti lele.

Proses pengolahan sampah ini menciptakan sistem integrasi pertanian terpadu yang berkelanjutan (zero waste), tidak merusak lingkungan, dan dapat menjadi sumber mata pencaharian baru bagi masyarakat. Paramount Petals membuka kesempatan bagi masyarakat Desa Cukanggalih dan sekitarnya untuk menjadi relawan program ini tanpa dipungut biaya.

Program akan berlangsung selama 9 bulan, di mana relawan akan mendapatkan pelatihan mengenai pengolahan sampah, budidaya maggot, pembibitan lele, hingga budidaya lele. Selama masa program, relawan akan mendapatkan pendampingan dan monitoring dari tim Paramount Petals, Gen Care, dan kelurahan atau perangkat desa setempat hingga proses panen, pemasaran produk, dan hilirisasi produk berupa pelatihan UMKM pengelolaan lele, seperti pembuatan keripik lele.

Dalam lingkup sekolah, Paramount Petals bersama Bank Sampah Akademi Kompos (Akkom) mengadakan Program Kurasaki (Kurangi Sampah Sekolah Kita) pada hari Selasa, (29/4) di MTS Al-Muawanah, Desa Kadu, Curug, Tangerang. 

Agenda kegiatan berupa edukasi pengelolaan sampah organik dan anorganik, kegiatan operasi semut (kerja bakti membersihkan sekolah), kompetisi kelas bersih, kompetisi kerajinan daur ulang, dan pengangkatan Duta Lingkungan.

Program ini akan berlangsung selama 2 bulan, di mana siswa akan dibina untuk mengelola sampah dengan cara yang mudah, seperti mengurangi pemakaian plastik, memilah sampah organik dan anorganik, serta mendaur ulang barang yang masih bisa digunakan. 

Norman Daulay, Direktur Paramount Land, menjelaskan, “Konsistensi dan komitmen Paramount Land dalam melaksanakan beragam program CSR secara berkelanjutan telah aktif dilakukan sejak tahun 2014 sebagai wujud penerapan ESG (Environmental, Social, Governance) dalam operasional perusahaan secara berkelanjutan. Secara bertahap, kami juga terus meningkatkan skala dan intensitas program sosial kami untuk menjangkau lebih banyak orang dan memberikan dampak positif yang lebih besar.”

“Program Pengolahan Biokonversi Sampah Organik Melalui Budidaya Maggot dan Lele dan KurasakiI merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mengembangkan program sosial yang berfokus pada community development, yakni kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat secara terencana dan berkelanjutan untuk memberikan akses kepada masyarakat sekitar, khususnya yang tinggal di wilayah operasional perusahaan, dalam mencapai kesejahteraan sosial dan ekonomi yang lebih baik.” (H-2)
 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |