Tingkatkan Kompetensi Komunikasi dengan Kemampuan Diplomasi

2 weeks ago 14
Tingkatkan Kompetensi Komunikasi dengan Kemampuan Diplomasi Ilustrasi(Dok UP)

UNIVERSITAS Pancasila (UP) membuka Training Centre The Pancasila School of Law Diplomacy and Executive Leadership Program untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar lebih mumpuni dalam mengembangkan keilmuannya.

Rektor UP Prof Marsudi Wahyu Kisworo, seusai peresmian, Jumat (21/2) mengatakan Training Centre Hukum didirikan untuk memberikan pelatihan dan pengembangan di bidang hukum, baik bagi mahasiswa, alumni, para praktisi, maupun masyarakat.

Lebih lanjut Rektor mengungkapkan tujuan pendirian training center ini adalah pertama untuk meningkatkan profesionalisme dari pelaku bisnis dan pemimpin mengenai bagaimana berdiplomasi. Yang kedua, bagaimana meningkatkan kompetensi dari para pelaku hukum, notaris, pengacara, dan sebagainya.

"Selain itu, untuk UP adalah bagaimana kita meningkatkan pendapatan yang non SPP, karena saya targetkan UP harus 30% dari sumber non SPP. SPP itu nanti hanya 70% saja," katanya.

Rektor menjelaskan salah tugas pemimpin adalah tugas keluar dalam rangka mewakili organisasi, dan tugas ke dalam adalah menyelesaikan konflik di dalam organisasi.

"Dua hal ini memerlukan diplomasi kenapa ketika menyelesaikan masalah keluar dia harus bisa berdiplomasi sehingga dengan diplomasi itu apa yang dia inginkan bisa tercapai," jelasnya.

"Kemudian di dalam ketika terjadi perbedaan pendapat di dalam internal dia harus bisa berdiplomasi sehingga tetap menjaga keutuhan dari timnya," terang Rektor.

Sementara itu Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila (FHUP) Prof Eddy Pratomo menjelaskan ada beberapa partner dalam training center ini seperti kementerian luar negeri, dan partner lain tergantung topiknya, karena setiap tahun topiknya berbeda-beda. "Untuk tahap awal training center akan membahas tentang syariah," jelasnya.

Lebih lanjut, Prof Eddy mengatakan saat ini forum-forum diplomasi sangat penting. "Mediasi dalam menyelesaikan sesuatu sengketa secara damai misalnya membutuhkan keterampilan berdiplomasi dan melakukan negosiasi. Juga, diajarkan penyusunan kontrak, skill, bagaimana berpidato, jadi pemimpin. Communication skill jadi salah satu bagian topik training center," ujarnya.

Ia menambahkan setiap training akan mendapatkan materi tentang diplomasi yang merupakan salah satu fokus training center yang di universitas lain tidak ada dan pengajarnya para diplomat yang masih aktif. (Ant/H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |