
DI tengah pesatnya pertumbuhan brand lokal di Jakarta, industri fashion wanita terus berkembang dengan persaingan yang semakin dinamis. Di antara banyaknya pemain, THENBLANK tampil menonjol berkat pendekatan unik yang disebut humanized minimalism—gaya desain yang sederhana dan multifungsi, namun diperkaya dengan narasi yang dekat dengan kehidupan perempuan muda urban Indonesia. Berdiri sejak tahun 2015, THENBLANK lahir dari semangat khas Jakarta: serba cepat, dinamis, namun tetap memegang teguh nilai estetika dan kerapian. Prinsip ini tidak hanya tercermin dalam setiap rancangannya, tetapi juga dalam strategi pemasaran yang adaptif, termasuk kolaborasi strategis bersama Shopee untuk menjangkau audiens yang lebih luas di ranah digital.
Mutiara Kamila Athiyya, Founder of THENBLANK, membagikan kisah perjalanannya, “Saya memulai bisnis ini di usia 15 tahun, usia yang bagi banyak orang mungkin masih dianggap terlalu muda untuk bermimpi besar. Tapi bagi saya, mimpi justru harus dimulai sedini mungkin. Semuanya kami mulai dari nol, setiap proses, sekecil apapun, segalanya terasa berarti. Saya belajar membentuk sistem kerja yang profesional, meskipun kami adalah tim yang masih sangat muda dengan rata-rata umur di bawah 30 tahun. Dari produksi yang dulu dilakukan serba manual, menyusun SOP dari kertas kosong, sampai membangun relasi yang sehat dan jangka panjang dengan para mitra. Tentu semua kami lakukan dengan prinsip saling percaya karena ingin tumbuh bersama."
THENBLANK: Merajut Cerita dari Pinggiran Jakarta ke Panggung Fashion Digital Shopee
Sebagai bagian dari ekosistem kreatif Jakarta, perjalanan THENBLANK dimulai secara sederhana, dari sebuah ruang tamu kecil di pinggiran kota. Saat itu, sang pendiri yang lahir tahun 1999, masih duduk di bangku kelas dua SMA. Berbekal Rp1.500.000 dan mimpi besar untuk menciptakan pakaian harian yang tetap stylish dan nyaman. Kecintaannya pada fashion tumbuh secara organik, terinspirasi dari sang Ibu yang memiliki butik kecil. Dari situ, ia belajar tentang dunia tekstil dan desain dan semangat mencari ciri khas brandnya sendiri, untuk menjadi brand lokal yang kuat di lini daily wear hingga workwear.
Perlahan namun pasti, THENBLANK tumbuh dengan fondasi karakter yang kuat, tahan banting dalam menghadapi derasnya persaingan antar brand lokal. Pada tahun 2018, transformasi besar dimulai ketika THENBLANK resmi membuka toko online di Shopee. Keputusan ini menjadi langkah strategis dan bukan semata mengikuti tren, tetapi untuk hadir di tempat target pasar mereka berada: para pelanggan muda urban yang aktif berbelanja secara digital.
“Shopee bukan sekadar platform penjualan, tapi etalase mimpi bagi brand lokal seperti kami. Bersama Shopee, kami tidak hanya difasilitasi, kami dibimbing, didukung, dan tumbuh bersama. Salah satu pembelajaran terbesar kami datang saat mulai menjajaki dunia Shopee Live. Kami menyadari bagaimana live streaming membuka ruang interaksi langsung yang sangat efektif untuk menjelaskan fitur produk secara real-time. Hasilnya, konversi meningkat hingga 2x lipat dibandingkan hari biasa. Di tahun 2024, lebih dari 45% total order kami berasal dari sesi live, angka yang naik signifikan dibandingkan 2023. Bahkan Program Shopee Affiliate membantu memperluas eksposur brand ke audiens Gen Z dan milenial. Membuktikan bahwa konsumen hari ini mencari pengalaman belanja yang lebih personal,” tambah Mutiara.
Potensi pertumbuhan yang kuat ini memberikan kepercayaan diri bagi THENBLANK untuk mulai menjajaki destinasi ekspor, seperti Malaysia dan Singapura. Bersama Shopee, mereka optimis ekspansi tersebut dapat terwujud di tahun ini.
Menerjemahkan Setiap Momen ke dalam Rangkaian Koleksi
Lebih dari sekadar tren, kekuatan utama THENBLANK terletak pada kemampuannya membaca momen-momen kehidupan dan menerjemahkannya ke dalam koleksi busana. Pendekatan ini terlihat jelas dalam beberapa koleksi tematik yang dirancang dengan cermat. Seri “Back to Office” misalnya, diluncurkan saat masa transisi pasca pandemi, ketika masyarakat mulai kembali beraktivitas dan membutuhkan busana yang nyaman. Lalu ada “Raya: Nostalgia” (2024) dan “Raya: Temurun” (2025), dua koleksi yang dirancang menyambut momen Lebaran dengan sentuhan kekayaan budaya.
Tak berhenti sampai disitu, pada Juli 2025 ini THENBLANK menyiapkan peluncuran koleksi denim eksklusif bertajuk “Blueprint” yang akan dijual khusus di Shopee. Koleksi ini merupakan pengembangan dari produk denim sebelumnya yang menjadi salah satu best seller di Shopee. Koleksi Blueprint menghadirkan celana barrel, rok, dan outerwear dengan potongan timeless dan versatile, dirancang untuk perempuan urban yang ingin tampil tangguh namun tetap nyaman. Peluncuran Blueprint akan dikemas melalui fitur-fitur Shopee seperti Shopee Live dan Shopee Video, lengkap dengan harga spesial, untuk memastikan pelanggan bisa merasakan langsung kualitas produk secara interaktif sebelum memutuskan untuk membeli.
Menjelang Hari Ulang Tahun Jakarta ke-498, perjalanan THENBLANK menjadi pengingat bahwa kota ini selalu memberi ruang bagi ide-ide besar untuk tumbuh. Dari generasi muda yang berani bermimpi, dari ruang tamu kecil yang disulap jadi ruang produksi, hingga kolaborasi dengan ekosistem digital seperti Shopee.
Temukan koleksi dari THENBLANK di Shopee melalui tautan berikut: https://shopee.co.id/thenblank. Sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan brand lokal dan UMKM, Shopee juga menghadirkan kanal Shopee Pilih Lokal—sebuah ruang kurasi khusus yang menampilkan produk-produk lokal berkualitas, lengkap dengan penawaran menarik bagi para pencinta produk buatan Indonesia. (Z-2)