Tanam Rambut Tidak Optimal, Lakukan Retouch pada Pasien Gagal Transplantasi Rambut

1 week ago 15
Tanam Rambut Tidak Optimal, Lakukan Retouch pada Pasien Gagal Transplantasi Rambut Ridho Slank salah satu pasien retouch di klinik Farmanina - DHI Indonesia(Dok Farmanina - DHI Indonesia)

FARMANINA-DHI Indonesia, klinik hair transplant terbesar di Indonesia, mengumumkan kampanye terbaru berfokus pada kepedulian terhadap pasien yang mengalami kegagalan transplantasi rambut di klinik lain.

Inisiatif ini hadir sebagai respons atas terus meningkatnya jumlah pasien yang datang melakukan perbaikan atau retouch setelah mengalami hasil transplantasi yang kurang sesuai ekspektasi.

“Kami melihat semakin banyak pasien yang datang ke klinik kami dengan kondisi rambut tidak optimal seperti rambut yang ditanam tidak tumbuh, jarak renggang atau bahkan kerusakan pada area donor rambut."

"Sebagai klinik yang berkomitmen pada kualitas dan kepuasan pasien, kami merasa terpanggil membantu mereka mendapatkan hasil lebih baik karena metode DHI yang kami gunakan memungkinkan melakukan restorasi rambut dengan hasil jauh lebih baik, maka dibuatlah program Farmanina Care ini,” ujar dr Cintawati Farmanina M Bio (AAM), hair expert dan founder klinik transplantasi Farmanina-DHI Indonesia.

Melalui program Farmanina Care, Farmanina sebagai pemagang lisensi dan metode DHI di Indonesia menawarkan layanan koreksi hasil transplantasi rambut dengan metode canggih dan harga khusus.

Sebagai bagian layanan eksklusif ini, setiap pasien akan mendapatkan konsultasi mendalam untuk memastikan perbaikan dapat dilakukan secara optimal.

Evaluasi menyeluruh dilakukan guna menentukan kelayakan restorasi dan memaksimalkan hasil sesuai ekspektasi tinggi pasien. Demikian pula pengerjaan restorasi dilakukan para dokter yang telah bersertifikat melakukan tindakan dengan metode DHI.

“Setiap pasien kami perlakukan secara eksklusif dan personal dengan tawaran solusi yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan tujuan mereka."

"Kami memahami waktu dan kualitas adalah prioritas bagi pasien kami yang kebanyakan dari kalangan eksekutif, artis dan pejabat yang sangat sibuk," tambah dr Cintawati.

Melalui kampanye ini, ia berharap dapat membantu lebih banyak orang mendapatkan kembali rasa percaya diri mereka. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |