Sumbang 4,15% Terhadap PDB Nasional, Validitas Data Tanaman Perkebunan Menjadi Krusial

5 hours ago 3
Sumbang 4,15% Terhadap PDB Nasional, Validitas Data Tanaman Perkebunan Menjadi Krusial Ilustrasi.(dok.MI)

SINERGITAS antara BUMN perkebunan dengan lembaga statistik nasional terus ditingkatkan. Salah satunya dengan kerja sama untuk pengelolaan data supaya meningkatkan efiesiensi dan akurasi statistik.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa pengembangan data statistik tanaman perkebunan melalui kerja sama dengan PTPN III (persero) merupakan langkah strategis dalam memperkuat basis data nasional, khususnya subsektor yang menjadi tulang punggung ekspor dan perekonomian nasional. 

“Kami percaya, digitalisasi data melalui SEDAPP Online akan memperkuat keakuratan data nasional, mempercepat diseminasi informasi, dan meningkatkan efisiensi pemantauan subsektor perkebunan,” tuturnya dalam keterangan resmi, Kamis (22/5).

Kontribusi ke PDB?

Amalia juga menggarisbawahi pada Triwulan I-2025, subsektor tanaman perkebunan menyumbang sekitar sepertiga dari Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian secara luas, dan sebesar 4,15% terhadap PDB nasional. Oleh karena itu, penyediaan data yang valid dan tepat waktu menjadi krusial dalam mendukung pertumbuhan sektor ini.

Ia mengatakan melalui kolaborasi itu, kata dia, diharapkan PTPN III dan BPS dapat terus mendorong inovasi, peningkatan kualitas data, dan pembangunan berkelanjutan berbasis fakta. Hal ini penting demi kemajuan sektor perkebunan nasional dan kesejahteraan masyarakat luas.

Tingkatkan Efisiensi dan Akurasi?

Menurut Pelaksana tugas (Plt) Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III (Persero) Dwi Sutoro holding Perkebunan Nusantara PTPN III menjalin kerja sama strategis dengan Badan Pusat Statistik (BPS) RI melalui penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) tentang pertukaran, penyediaan, pemanfaatan data dan/atau informasi statistik dan pengembangan data statistik tanaman perkebunan.

"Dengan pertukaran dan pemanfaatan data statistik tanaman perkebunan secara digital melalui platform Sedia Data Perusahaan Perkebunan (SEDAPP) Online, kita berharap proses pengumpulan dan analisis data di lingkup PTPN Group akan menjadi lebih efisien dan akurat,” katanya.

Lingkup Kerja sama?

Penandatanganan kerja sama ini merupakan bagian dari upaya membangun sinergi antara BUMN perkebunan dengan lembaga statistik nasional. Hal itu dilakukan untuk mendorong ketersediaan data yang akurat dan relevan guna mendukung pembangunan sektor agribisnis dan perkebunan di Indonesia.

Dwi menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk nyata komitmen kedua institusi dalam menciptakan ekosistem data berbasis kolaborasi. Kerja sama ini juga sebagai perjanjian kedua yang ditandatangani sejak terbentuknya Holding Perkebunan, dan akan berlaku selama tiga tahun ke depan hingga 20 Mei 2028. 

Kolaborasi ini mencakup aspek pertukaran data luas areal serta produksi tanaman perkebunan secara rutin dan berkelanjutan, yang sangat penting untuk mendukung perencanaan dan evaluasi kebijakan nasional di sektor pertanian dan perkebunan. (Cah/P-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |