
PERGURUAN tinggi harus mengedepankan mutu pendidikan untuk menjaga kepercayaan dari masyarakat. Dengan meningkatnya kepercayaan pada masyarakat, bisa membantu mengerek penerimaan mahasiswa baru pada perguruan tinggi tersebut.
"Ini kami terapkan melalui tiga lembaga yang kami miliki yakni lembaga jaminan mutu, lembaga penerapan implementasi Pancasila, dan lembaga penelitian dan pengabdian. Terbukti pada tahun ini ada peningkatan mahasiswa baru sebesar 20% daripada tahun lalu yakni 2.685 mahasiswa baru dari program diploma hingga doktor. Bahkan fakultas seperti farmasi, hukum dan teknik sudah penuh melebihi kuota yang ditentukan," kata Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof Adnan Hamid dalam Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Jakarta, Senin (15/9).
Dia menyampaikan lembaga jaminan mutu diperlukan untuk memastikan mutu akademik dan pembelajaran sesuai yang diinginkan dengan parameter yang telah ditentukan pendidikan tinggi.
Selain itu, lembaga penerapan implementasi Pancasila yang mengarahkan civitas academica untuk bertindak dalam kehidupan kampus sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila, serta lembaga penelitian dan pengabdian yang diharapkan mahasiswa dan dosen bisa melakukan pengabdian kepada masyarakat.
"Selain tiga lembaga ini untuk mengawal mutu pendidikan, kami juga
melibatkan civitas academica melalui lembaga kemahasiswaan melakukan kegiatan postif yang berdampak positif kepada masyarakat dan mendorong dosen mengikuti hibah penelitian sehingga Tridharma Perguruan Tinggi bisa berjalan baik," kata Adnan.
Pada PKKMB bertema Implementasi nilai-nilai Pancasila melalui sinergi, inovasi, dan prestasi, ia juga ingin menanamkan nilai-nilai kebangsaan sekaligus memperkenalkan kehidupan akademik, organisasi, dan budaya kampus kepada mahasiswa baru sebagai bekal dalam menempuh pendidikan tinggi.
"Kami berharap mahasiswa baru lebih siap menghadapi dinamika kehidupan kampus serta mampu menjalin sinergi dengan seluruh civitas academica untuk meraih prestasi di tingkat nasional dan internasional," paparnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional TB Ace Hasan Syadzily yang turut memberikan kuliah umum mengajak anak muda tetap menjaga semangat mereka.
"Anak muda sebagai embrio kemerdekaan Indonesia. Karena anak muda pula Reformasi 1998 terjadi sehingga kita sekarang bisa menikmati demokrasi di Indonesia yang Menuju Indonesia Emas 2045. Anak-anak muda termasuk mahasiswa harus jadi penggerak dan penentu kemajuan Indonesia," ujar Ace. (H-2)