Studi Kasus Karibu Menawarkan Model Baru Mengelola Spesies yang Berisiko

1 week ago 8
Studi Kasus Karibu Menawarkan Model Baru Mengelola Spesies yang Berisiko Peneliti Universitas Calgary memperkenalkan metode berbasis perilaku untuk mengidentifikasi populasi karibu yang berisiko, berbeda dari pendekatan genetik yang biasa digunakan.(Mark Bradley)

PARA peneliti di Universitas Calgary menyarankan pendekatan yang lebih komprehensif untuk mengidentifikasi populasi satwa liar yang berisiko, seperti karibu berdasarkan pola pergerakan individu.

Makalah tersebut diterbitkan pada 20 Februari di jurnal Biological Conservation, menggunakan kumpulan data jangka panjang karibu yang mengenakan kerah GPS di seluruh Kanada Barat. Ini mengidentifikasi enam kelompok perilaku berbeda yang masing-masing pantas mendapatkan tindakan konservasi mereka sendiri.

"Kami mengambil pendekatan menggunakan perilaku untuk mencoba melihat apakah ada perbedaan antara individu dan kelompok yang dapat dikelompokkan menjadi kesamaan," kata penulis utama Margaret Hughes, seorang kandidat PhD dengan Departemen Ilmu Biologi di Fakultas Sains.

"Anda dapat menyimpulkan kapan dan ke mana mereka pergi dan mencoba menyimpulkan mengapa mereka melakukan itu berdasarkan apa yang sebenarnya ada di seluruh lanskap,” kata Hughes. 

Penelitian menentukan apakah hewan-hewan itu bermigrasi, seberapa besar area tempat mereka menghabiskan waktu, dan apakah mereka pindah ke ketinggian yang berbeda. Hughes mengatakan pendekatan berbasis data menunjukkan sedikit perbedaan dari bagaimana karibu dikelola di Kanada Barat.

Manajer konservasi sering menggunakan analisis genetik untuk menggambarkan populasi karibu yang berisiko, tetapi Hughes mengatakan makalah tersebut menjelaskan pendekatan yang lebih holistik yang juga akan mencakup analisis perilaku.

"Ini memungkinkan manajer konservasi untuk mengenali variasi yang bermakna secara ekologis dalam spesies, membantu menjaga keanekaragaman hayati dan meningkatkan strategi manajemen,” sambung Hughes. 

"Spesies ini paling terkenal yang terkena dampak minyak dan gas dan kehutanan di Kanada dan juga perubahan iklim, dan salah satu yang paling sensitif di seluruh dunia,” kata Dr. Marco Musiani, PhD, seorang profesor di Universitas Bologna dan seorang profesor tambahan di UCalgary. 

Makalah tersebut melibatkan peneliti lain dari Fakultas Kedokteran Hewan UCalgary dan Fakultas Sains di UCalgary serta Universitas Bologna. Itu juga termasuk peneliti pemerintah dari Kementerian Pengelolaan Air, Tanah, dan Sumber Daya British Columbia dan Layanan Satwa Liar Kanada.

Penelitian ini mencakup area yang luas di Pegunungan Rocky dan hutan boreal di Kanada Barat, khususnya B.C.

Hughes menambahkan pekerjaan itu tidak akan mungkin terjadi tanpa bantuan First Nations yang terlibat dengan Program Pemulihan Caribou British Columbia.

"Kami mengakui bahwa pekerjaan ini terjadi di seluruh British Columbia, di wilayah tradisional First Nations di mana karibu saat ini ada,” kata Hughes. (University of Calgary/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |