
BANDARA Jenderal Ahmad Yani Semarang kembali menjadi bandara internasional melalui Keputusan Menhub RI Nomor KM 26 Tahun 2025. Dunia usaha dan pariwisata menyambut baik keputusan tersebut karena akan membuka peluang kebangkitan ekonomi di provinsi Jawa Tengah.
"Kami bersyukur, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang telah kembali menjadi bandara internasional, karena akan memberikan dampak pada daya ungkit perekonomian serta kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah," kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.
Pemulihan status internasional pada Bandara Jenderal Ahmad Yani, menurut Ahmad Luthfi, akan memudahkan investor untuk berinvestasi dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Tengah, sehingga setelah menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah langsung bergerak untuk mewujudkan status internasional di bandara ini.
Sebelum keluar keputusan menjadi bandara internasional, ungkap Ahmad Luthfi, Pemerintah Jawa Tengah telah tiga kali mengirimkan surat permohonan ke Kementerian Perhubungan agar Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang kembali diberikan status internasional. Surat terakhir dikirim 8 April 2025 dan akhirnya memperoleh persetujuan Menhub.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso juga menyambut gembira atas keputusan Kementerian Perhubungan tersebut. Karena bandara ini selain sebagai pintu gerbang kedatangan wisatawan mancanegara, juga menjadi pintu masuk investasi ke Jawa Tengah.
"Pemerintah Kota Semarang sebelumnya juga sudah komunikasikan dengan kementerian terkait hal ini, bahkan diberikan syarat harus ada maskapai internasional yang mengajukan permohonan direct flight langsung ke Bandara Ahmad Yani Semarang. Hal ini butuh dukungan semua pihak terutama penggiat wisata," ujar Wing.
General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Fajar Purwawidada menyambut positif keputusan tersebut, karena sebelumnya juga telah berjuang keras mengembalikan status internasional bandara ini setelah sebelumnya nonaktif selama hampir empat tahun setelah status internasional dicabut Kemenhub.
Menyusul kembalinya status internasional tersebut, Fajar mengatakan, saat ini fokus utama adalah mengevaluasi dan menyiapkan kembali sarana dan prasarana yang sempat tidak digunakan sejak 2021. "Kami akan menyiapkan segala sesuatunya dan berkoordinasi untuk mendukung operasional bandara," tambahnya.
Menurut Fajar selain menyiapkan infrastruktur dan akan memperbarui seluruh dokumen administratif yang berkaitan dengan status baru tersebut, juga telah menjalin komunikasi dengan sejumlah maskapai guna membahas potensi penerbangan internasional ke depan. Sementara ini, internasional masih pesawat kargo yang beroperasi.
Sementara itu pengusaha busana apparel Group Ungaran Sari Garmen Cipto Santoso mengatakan, berterima kasih apabila Bandara Ahmad Yani Semarang dapat menjadi bandara internasional lagi. Dia mengatakaan saat bandara ini tidak berstatus dan melayani internasional banyak investor asing yang kesulitan masuk.
"Pernah ada investor dari Amerika membawa pesawat pribadi dan mau landing di airport terdekat kesulitan dan diminta landing di Jakarta lalu diteruskan penerbangan domestik ke Semarang tidak mau, sehingga berniat tidak jadi investasi," katanya.
Kembalinya Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang berstatus internasional, ungkap Cipto Santoso, akan sangat membantu iklim bisnis di Jawa Tengah, karena selain mempermudah transportasi ke sejumlah negara juga memperlancar arus barang ekspor impor untuk memenuhi kebutuhan industri. (E-2)