
SEMBILAN lokasi fasilitas pendidikan dan kesehatan Provinsi Maluku Utara yang mengalami keterbatasan konektivitas memperoleh bantuan layanan internet satelit. Bantuan dari PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) ini untuk mendukung transformasi digital Indonesia, khususnya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Fasilitas itu ialah SMA Negeri 8 Halmahera Tengah, SMA Negeri 8 Halmahera Barat, SMA Hohidiai Morotai, SMA Negeri 7 Halmahera Timur, SMA Negeri 12 Halmahera Utara, Puskesmas Mayau Pulau Batang Dua, Puskesmas Falabisahaya, Puskesmas Madapolo, dan Puskesmas Samuya.
Dengan kehadiran konektivitas internet satelit itu, kegiatan belajar mengajar kini dapat dijalankan secara digital. Guru dan siswa pun memiliki akses yang lebih luas terhadap materi pembelajaran. Dukungan ini juga turut mendukung administrasi sekolah yang kini dapat diakses secara online.
Puskesmas juga kini mampu melaksanakan proses administrasi, pengiriman data, rujukan pasien, hingga pelaporan kesehatan secara digital dan real-time. Padahal sebelumnya itu sulit dilakukan karena keterbatasan jaringan.
Pemerintah Provinsi Maluku Utara menyambut positif inisiatif ini. Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, berharap ini menjadi langkah awal untuk sarana pelayanan kesehatan dan pendidikan di Maluku Utara. "Dengan demikian, semua desa, puskesmas, dan sekolah yang di daerah blank spot dapat terkoneksi di 2025," ungkapnya.
Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd Rauf, menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi satelit menjadi langkah konkret dalam menjamin akses yang merata untuk layanan esensial. "Kesehatan dan pendidikan adalah dua sektor yang tidak boleh tertinggal dalam arus digitalisasi. Dengan teknologi satelit, kami memastikan bahwa masyarakat di wilayah 3T tetap dapat terhubung, mengakses layanan kesehatan yang modern, dan menjalankan kegiatan belajar-mengajar secara digital," ujarnya. (I-2)