
PERKEMBANGAN teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menjadikan teknologi tersebut begitu cepat diadaptasi ke berbagai sektor. AI pun menjadi tren pada tahun ini, termasuk salah satunya dalam penggunaan industri periklanan untuk mengoptimalkan bisnis.
AI kini menjadi salah satu kekuatan utama yang diandalkan oleh para perusahaan dan pebisnis dalam mendorong transformasi di dunia pemasaran dan upaya menggaet lebih banyak konsumen yang berujung pada produk yang terjual.
Perusahaan teknologi Meta, juga tak mau ketinggalan untuk memperkenalkan berbagai fitur AI yang mereka kembangkan di berbagai platform mereka. Di Meta Marketing Summit 2025 yang berlangsung di Jakarta, Meta memperkenalkan fitur AI terbaru yang dirancang untuk mengoptimalkan bisnis. Beberapa di antaranya adalah perangkat Opportunity Score dan Advantage+ Campaigns.
Opportunity Score adalah alat baru yang dirancang untuk membantu bisnis dalam menilai dan mengoptimalkan kinerja kampanye iklan secara real-time melalui Ads Manager. Sementara Advantage+ Sales Campaigns, adalah fitur yang dioptimalisasi oleh AI untuk efektivitas sebuah bisnis dalam mencapai hasil yang lebih baik, seperti efisiensi bujet untuk kampanye iklan.
“Solusi iklan berbasis AI kami, termasuk Meta Advantage+, secara konsisten memberikan hasil dengan bukti nyata. Dalam dunia di mana perhatian kita terbagi, Meta menjadi tempat untuk brand terhubung dengan banyak orang dan mengubah mereka menjadi pelanggan,” kata Country Director Meta Indonesia Pieter Lydian dalam pidatonya di Meta Marketing Summit 2025 di Thamrin Nine Ballroom, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, (20/5).
Head of Agency Meta Indonesia Nadia Zain menambahkan, ketangkasan digital (digital agility) menjadi kunci bagi banyak bisnis baru maupun bisnis yang sudah lama beroperasi untuk bisa bertahan di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan. Saat ini, dengan adanya AI di berbagai fitur platform yang dimiliki Meta, Nadia menyebut para pengguna bisa memanfaatkannya untuk ‘menggiring’ pembeli produk mereka.
“Kami sangat mendalami sinyal-sinyal konsumen kami, sehingga lebih tepat dalam memberikan produk. Kami memaksimalkan AI dan algoritma untuk membantu bisnis. Yang tadinya dari buying audience shifting menjadi buying outcome. Sekarang AI sudah canggih, sudah tahu dan bukan mengira-ngira lagi siapa audiensnya tapi siapa yang mau membeli produknya,” tambah Nadia.(H-2)