
PRESIDEN Prabowo Subianto membutuhkan banyak Mr Clean seperti Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (AAS) di kabinet yang dipimpinnya. Hal ini penting agar pemerintahan berjalan efektif dengan dukungan dan kepercayaan kuat dari mayoritas publik. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA Toto Izul Fatah, di Jakarta, Rabu (21/5).
Ia menanggapi pernyataan Prabowo tentang stok beras yang melimpah dan produksi jagung yang tinggi sepanjang sejarah Indonesia. “Menurut saya, apa yang disampaikan Pak Prabowo soal keberhasilan swasembada pangan, khususnya beras dan jagung itu sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Apalagi, dilakukan dalam waktu kurang dari satu tahun,” katanya.
Toto berpendapat salah satu faktor keberhasilan Amran tersebut, selain kompeten di bidangnya, juga karena dia bekerja dengan tulus, tegas dan tanpa beban. Termasuk, dengan memecat para pejabat di bawahnya yang korupsi dan tak bisa bekerja.
Atas dasar itulah, Toto menilai, sangat wajar dan layak jika Amran Sulaiman disebut sebagai Mr Clean di pemerintahan Prabowo. Dia berkinerja sangat baik dan bersih dari praktik korupsi yang sekarang sudah sampai pada level akut.
Menurut Toto, jika pemerintahan Prabowo ke depan ingin berjalan efektif, salah satu rumusnya harus memperbanyak para pembantunya di kabinet yang berkategori Mr Clean. Yaitu, para menteri yang sudah selesai dengan urusan dirinya dengan tidak lagi berpikir untuk memperkaya diri.
“Saya melihat Pak Amran sudah masuk kategori itu. Tinggal bagaimana Pak Prabowo memperbanyak Mr Clean itu. Sebab, suka atau tidak, pemerintahan itu efektif kalau trust publiknya kuat. Semakin banyak Mr Clean, akan semakin kuat trust publik dan semakin efektif pemerintahan,” tegasnya.
Menanggapi potensi Amran masuk radar politik pada Pilpres 2029, Toto mengaku tak ingin berspekulasi. Yang pasti, jika kinerjanya sebagai mentan konsisten sampai tiga tahun ke depan, apalagi lebih baik lagi dari sekarang, bukan mustahil akan masuk sebagai tokoh yang diperhitungkan.
“Minimal, pada Pilpres 2029 mendatang, Pak Amran menjadi gadis cantik yang punya magnet untuk dilamar siapa saja, baik sebagai capres maupun cawapres. Pak Amran sudah cukup punya modal baik popularitas maupun elektabilitas sebagai hukum besi keterpilihan,” tandasnya. (H-2)