6 hours ago
1
Ketua Dewan Direktur GREAT Institute Syahganda Nainggolan.(dok.istimewa)
SEJUMLAH aktivis 1998 menyoroti kondisi perekonomian saat ini. Mereka menyarankan supaya Presiden Prabowo Subianto memastikan para menteri membidangi sektor itu bekerja lebih ekstra jika tidak harus dirombak.
"Reformasi sudah dibajak oligarki, semua politik dikendalikan uang. Kekuasaan oligarki yang jumlahnya hanya 1 %, menguasai 50% ekonomi nasional," ungkap alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB), Syahganda Nainggolan, pada sarasehan para aktivis lintas generasi memperingati 27 tahun reformasi di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (21/5).
Ada Harapan?
Namun Ketua Dewan Direktur GREAT Institute itu mengatakan terpilihnya Prabowo memunculkan harapan. Karena Prabowo orang yang punya pikiran tentang Transformasi Indonesia kembali ke UUD 1945 dan cita-cita pendiri bangsa.
"Teman-teman aktivis 98 banyak yang masuk kekuasaan, jadi hari ini kita memiliki harapan kepada Prabowo dapat mewujudkan pikiran besarnya tentang transformasi ke arah ekonomi kerakyatan," tukas Syahganda, yang menjadi salah satu pembicara.
Landasan Ekonomi
Pakar hukum tata negara Feri Amsari menyebut, gagasan besar Prabowo akan terwujud jika tim ekonominya berideologi sama dengan Prabowo. "UUD 1945 harus menjadi dasar perekonomian Prabowo," ungkap Feri.
Pengamat politik Rocky Gerung menekankan jika Prabowo serius menginginkan transformasi baru dalam pemerintahannya, maka harus melengkapi infrastruktur politiknya dengan ideologi yang sejalan.
"Harus ada reshuffle, lumpuhkan kabinet, isi dengan energi baru. Kan kita enggak mungkin minta menteri bunuh diri meninggalkan kabinet,” ujarnya.
Perubahan Ideologi
Rocky lebih lanjut menggarisbawahi pentingnya peran perubahan ideologi yang menyeluruh. Dikatakan bahwa transformasi yang diharapkan tidak akan tercapai secara utuh bila tidak didukung kekuatan ideologi.
“Reshuffle kabinet artinya reshuffle cara berpikir para menteri tentang kebijakan ekonomi Prabowo,” tandasnya. (Cah/P-3)
