
Presiden AS Donald Trump mengumumkan perincian baru dan pendanaan awal untuk sistem perisai rudal Golden Dome miliknya. Rival geopolitiknya, Tiongkok, menuduh Washington pada Rabu (21/5) merusak stabilitas global.
Trump pada Selasa (20/5) mengumumkan US$25 miliar yang dialokasikan untuk proyek tersebut. Menurut dia, pada akhirnya proyek itu dapat menelan biaya total sekitar US$175 miliar dan akan beroperasi dalam waktu sekitar tiga tahun.
Beijing membalas pada Rabu dengan mengecam Golden Dome sebagai ancaman terhadap keamanan internasional dan menuduh Amerika Serikat memicu perlombaan senjata. "Dalam kampanye, saya berjanji kepada rakyat Amerika bahwa saya akan membangun perisai pertahanan rudal yang canggih," kata Trump di Gedung Putih pada Selasa.
"Hari ini saya senang mengumumkan bahwa kami telah secara resmi memilih arsitektur untuk sistem canggih ini. Setelah sepenuhnya dibangun, Golden Dome akan mampu mencegat rudal bahkan jika diluncurkan dari belahan dunia lain dan bahkan jika diluncurkan dari luar angkasa," kata Trump. "Ini sangat penting untuk keberhasilan dan bahkan kelangsungan hidup negara kita."
Ia mengatakan Jenderal Angkatan Luar Angkasa AS Michael Guetlein akan memimpin upaya tersebut. Kanada menyatakan minatnya untuk menjadi bagian dari upaya tersebut karena mereka juga ingin mendapatkan perlindungan.
Sementara Trump memperkirakan total biaya sekitar US$175 miliar, Kantor Anggaran Kongres memperkirakan biaya pencegat berbasis luar angkasa untuk mengalahkan sejumlah kecil rudal balistik antarbenua antara US$161 miliar dan US$542 miliar selama 20 tahun.
Golden Dome memiliki tujuan yang lebih luas. Trump mengatakan akan menyebarkan teknologi generasi berikutnya di daratan, laut, dan luar angkasa, termasuk sensor dan pencegat berbasis luar angkasa.
Kepala Pentagon Pete Hegseth, yang berbicara bersama Trump, mengatakan sistem tersebut ditujukan untuk melindungi tanah air dari rudal jelajah, rudal balistik, rudal hipersonik, pesawat nirawak, baik konvensional maupun nuklir.
Rusia menentang Golden Dome
Nama Golden Dome pada rencana tersebut berasal dari sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel yang telah mencegat ribuan roket jarak pendek dan proyektil lain sejak mulai beroperasi pada 2011. Amerika Serikat menghadapi berbagai ancaman rudal dari musuh, tetapi ancaman tersebut sangat berbeda dari senjata jarak pendek yang dirancang untuk dilawan oleh Iron Dome milik Israel.
Kajian Pertahanan Rudal 2022 menunjukkan ada ancaman yang semakin meningkat dari Tiongkok dan Rusia. Beijing memperkecil jarak dengan Washington dalam hal teknologi rudal balistik dan hipersonik. Moskow memodernisasi sistem rudal jarak antarbenua dan mengembangkan rudal serang presisi yang canggih, kata dokumen tersebut.
Dokumen tersebut juga mengatakan bahwa ancaman pesawat nirawak--yang telah memainkan peran penting dalam perang Ukraina--kemungkinan meningkat. Ia memperingatkan tentang bahaya rudal balistik dari Korea Utara dan Iran serta ancaman roket dan rudal dari aktor nonnegara.
Beijing pada Rabu menyatakan kekhawatiran serius atas rencana tersebut. Katanya, rencana tersebut melemahkan keseimbangan dan stabilitas strategis global.
"Amerika Serikat mengutamakan kepentingannya sendiri dan terobsesi untuk mencari keamanan mutlaknya sendiri yang melanggar prinsip bahwa keamanan negara mana pun tidak boleh mengorbankan negara lain," kata juru bicara kementerian luar negeri Mao Ning dalam suatu pengarahan rutin. "(Rencana tersebut) meningkatkan risiko ruang angkasa menjadi medan perang, memicu perlombaan senjata, dan merusak keamanan internasional," tambah Mao.
Bulan ini, Tiongkok bergabung dengan Rusia dalam mengecam konsep tersebut sebagai sangat tidak stabil. "Rencana tersebut secara eksplisit menyediakan penguatan persenjataan yang signifikan untuk melakukan operasi tempur di ruang angkasa," kata satu pernyataan yang diterbitkan oleh Kremlin setelah pembicaraan antara kedua belah pihak.
Amerika Serikat telah memperoleh pengalaman dunia nyata yang berharga dalam mempertahankan diri dari rudal dan pesawat nirawak dalam beberapa tahun terakhir.
Di Ukraina, sistem AS telah digunakan untuk melawan rudal canggih Rusia, sementara pesawat dan kapal perang Amerika membantu mempertahankan Israel terhadap serangan Iran tahun lalu dan berulang kali menembak jatuh rudal dan pesawat nirawak yang diluncurkan ke kapal oleh pemberontak Houthi Yaman yang didukung Teheran. (AFP/I-2)