Profil Giovanni Battista Re, Pemimpin Pemakaman Paus Fransiskus

1 week ago 20
Web Info Live 24 Jam Cermat
Profil Giovanni Battista Re, Pemimpin Pemakaman Paus Fransiskus Giovanni Battista Re(Dok. BBC)

DALAM upacara pemakaman Paus Fransiskus yang berlangsung pagi ini, Giovanni Battista Re, Dekan dari College of Cardinals, memimpin jalannya upacara. Sosok yang telah mengabdi di Gereja Katolik selama lebih dari enam dekade ini menjadi pusat perhatian pada momen bersejarah tersebut.

Giovanni Battista Re, seorang kardinal asal Italia berusia 91 tahun, telah lama dikenal dalam jajaran gereja Katolik. Sejak diangkat menjadi diakon untuk Keuskupan Brescia pada tahun 1957, Re telah menjalani perjalanan panjang hingga akhirnya ditunjuk sebagai kardinal oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2001.

Sebagai Dekan College of Cardinals sejak 2020, peran Re semakin diperkuat setelah Paus Fransiskus memperpanjang masa jabatannya pada Februari tahun ini.

Bagi dunia Katolik, Re bukanlah wajah asing. Ia ikut serta dalam dua konklaf bersejarah: konklaf April 2005 yang memilih Paus Benediktus XVI, dan konklaf Maret 2013 yang menghasilkan Paus Fransiskus sebagai pemimpin Gereja Katolik Roma.

Upacara pemakaman ini tentunya menjadi momen penuh makna, bukan hanya bagi para umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh dunia.

Banyak yang menantikan bagaimana jalannya upacara yang dipimpin oleh sosok seperti Re yang memiliki kedalaman pengalaman dalam menjalani proses-proses penting di dalam Gereja Katolik.

Profil Giovanni Battista Re

Giovanni Battista Re lahir pada 30 Januari 1934 di Borno, Italia. Sejak usia muda, Re menunjukkan minat yang mendalam dalam dunia agama. Ia memulai pendidikannya di seminari Brescia pada usia 11 tahun, sebelum melanjutkan ke Universitas Kepausan Gregorian di Roma. Pada 3 Maret 1957, ia ditahbiskan sebagai imam oleh Uskup Giacinto Tredici.

Karir Diplomatik di Vatikan

Setelah ditahbiskan, Giovanni Battista Re melanjutkan kariernya di sektor diplomatik Vatikan.

Pada 1963, ia memasuki Akademi Diplomatik Kepausan dan bertugas di Panama dan Iran, serta kembali ke Roma pada 1971 untuk bekerja di Sekretariat Negara Vatikan. Keahliannya dalam diplomasi gereja memungkinkan Re untuk memegang sejumlah jabatan penting dalam struktur kepausan.

Menjadi Uskup dan Kardinal

Pada 9 Oktober 1987, Paus Yohanes Paulus II mengangkat Giovanni Battista Re sebagai Uskup Tituler Forum Novum dan Sekretaris Kongregasi bagi Uskup-uskup.

Ia ditahbiskan menjadi uskup pada 7 November 1987. Re juga diangkat menjadi Prefek Kongregasi bagi Uskup-uskup pada 16 September 2000, serta Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, posisi yang dipegangnya hingga 30 Juni 2010.

Pada 21 Februari 2001, Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya menjadi kardinal dengan gelar Kardinal-Imam Santi XII Apostoli. Pada 1 Oktober 2002, Giovanni Battista Re dipromosikan menjadi Kardinal-Uskup Sabina-Poggio Mirteto. Kepemimpinannya yang bijaksana membuatnya menjadi salah satu tokoh kunci dalam gereja Katolik Roma.

Dekan Kolese Kardinal dan Peranannya dalam Pemilihan Paus

Pada 18 Januari 2020, Giovanni Battista Re diangkat oleh Paus Fransiskus sebagai Dekan Kolese Kardinal.

Sebagai Dekan, Re memiliki pengaruh besar dalam pengorganisasian pemakaman Paus Benediktus XVI pada 5 Januari 2023, dan juga bertanggung jawab atas pemakaman Paus Fransiskus pada 26 April 2025.

Giovanni Battista Re juga memainkan peran penting dalam proses pemilihan Paus yang akan datang, yang direncanakan berlangsung antara 5 hingga 10 Mei 2025.

Meskipun usianya sudah mencapai 91 tahun, Re terus aktif dalam tugas-tugasnya di Vatikan, menunjukkan dedikasi dan komitmennya yang tak tergoyahkan kepada gereja.

Motto dan Nilai Kepemimpinan

Motto kepausannya, "Virtus ex alto" yang berarti "Kekuatan dari atas", mencerminkan pandangannya tentang kekuatan spiritual yang datang dari Tuhan. Ini menggambarkan filosofi kepemimpinannya yang lebih menekankan pada nilai-nilai moral dan spiritual dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin di gereja Katolik.

Giovanni Battista Re adalah seorang kardinal yang telah memberi kontribusi luar biasa dalam Gereja Katolik selama lebih dari enam dekade.

Sebagai Dekan Kolese Kardinal, ia tidak hanya mengatur acara-acara penting dalam gereja, tetapi juga memainkan peran vital dalam memilih Paus yang akan memimpin gereja Katolik di masa depan. Dengan pengalaman dan kepemimpinannya, Re tetap menjadi salah satu figur yang tak tergantikan dalam sejarah gereja. (BBCZ-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |