Perkuat Aksi Nyata Pengelolaan Sampah Demi Lingkungan Berkelanjutan

3 weeks ago 17
Perkuat Aksi Nyata Pengelolaan Sampah Demi Lingkungan Berkelanjutan Kao Indonesia menginisiasi gerakan Kao Bergerak Bisa (Kao Berdayakan Gerakan Masyarakat Bijak Sampah) yang mendorong keterlibatan masyarakat dalam mengurangi sampah rumah tangga agar tidak berakhir di TPA.(Dok. PT KAO Indonesia)

PERSOALAN sampah di Indonesia semakin mengkhawatirkan, dengan timbulan nasional yang mencapai 56,63 juta ton pada 2023. Dari jumlah tersebut, hanya 39,01% atau sekitar 22,09 juta ton yang berhasil dikelola, sementara sisanya dibiarkan tanpa penanganan yang memadai.

Situasi itu memperparah kondisi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), lebih dari 54% masih menerapkan sistem open dumping. Untuk mengatasi krisis ini, kolaborasi berbagai pihak menjadi krusial.

Sebagai bagian dari sektor swasta, Kao Indonesia menunjukkan komitmennya melalui strategi ESG (Environmental, Social, Governance) yang dikenal dengan Kirei Lifestyle Innovation. Pendekatan itu mencakup berbagai inisiatif dari hulu ke hilir, mulai dari pemilihan bahan baku yang bertanggung jawab, pengelolaan limbah kemasan, hingga edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

Salah satu inisiatif Kao Indonesia adalah Kao Bergerak Bisa (Kao Berdayakan Gerakan Masyarakat Bijak Sampah) yang mendorong keterlibatan masyarakat dalam mengurangi sampah rumah tangga agar tidak berakhir di TPA.

Program itu berfokus pada edukasi lingkungan, pengelolaan Bank Sampah, serta pembinaan masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya pemilahan sampah.

"Kami menyadari bahwa peran serta dan kesadaran semua pihak sangat penting. Program Kao Bergerak Bisa menjadi wujud nyata strategi ESG kami yang berbasis masyarakat. Kami berharap program ini dapat terus berkembang dan direplikasi di berbagai wilayah lain," ujar Associate Vice President Legal, Compliance, IR, dan Corporate Communications Kao Indonesia Wisik Restu dikutip dari siaran pers, Jumat (21/2).

Saat ini, Kao Bergerak Bisa telah memberdayakan 11 bank sampah di Kelurahan Cikoko, Jakarta Selatan. Program itu mencakup tiga aktivitas utama, yaitu edukasi pengelolaan sampah rumah tangga, dukungan fasilitas untuk bank sampah, serta pengumpulan dan daur ulang sampah kemasan produk Kao. Sampah yang terkumpul berhasil diolah menjadi meja dan kursi yang kemudian disumbangkan kembali ke masyarakat setempat.

Selain menyasar masyarakat umum, Kao Indonesia juga melibatkan anak-anak sekolah dalam program Anak KAO Bisa (Bijak Sampah), bagian dari inisiatif Anak KAO (Kreatif, Aktif, Optimis).

Program itu mengajarkan anak-anak tentang pentingnya memilah sampah melalui praktik langsung di sekolah, dengan menyediakan waste point sebagai tempat pengumpulan sampah kemasan produk Kao untuk didaur ulang.

Tak hanya eksternal, Kao Indonesia juga mengajak karyawan internal untuk berpartisipasi dalam kampanye Bring Back to Care and Donate sejak 2020. Melalui inisiatif itu, perusahaan telah berhasil mengumpulkan lebih dari 1.149 kg sampah kalender dan kemasan produk Kao pada 2024, memastikan 100% dari sampah tersebut didaur ulang oleh mitra pengelola sampah.

Dalam jangka panjang, Kao Indonesia menargetkan pengurangan sampah hingga 30% melalui pendekatan Extended Producer Responsibility (EPR) yang melibatkan berbagai mitra pengelola limbah. Sejauh ini, inisiatif Kao telah berhasil mengurangi 150 ton sampah plastik, berkat kerja sama erat dengan pemerintah daerah, komunitas, serta sektor swasta lainnya.

"Melalui strategi ESG yang terintegrasi dalam operasional bisnis, Kao Indonesia terus berupaya menciptakan gaya hidup Kirei—hidup yang lebih bersih, sehat, dan indah di lingkungan yang berkelanjutan," tutup Wisik. (E-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |