Direktur Haidar Alwi Institut, Sandri Rumanama.(dok.Istimewa)
WAKIL Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) sekaligus Direktur Haidar Alwi Institut, Sandri Rumanama, mengapresiasi keberhasilan Polri membongkar kasus pelanggaran ekspor produk turunan CPO (Crude Palm Oil) sebanyak 87 kontainer di TPS Multi Terminal Indonesia-NPCT Common Area, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (6/11).
Sandri mengatakan, Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit telah membuktikan dedikasi dan pengabdian penuh bagi bangsa dan negara Indonesia. Dalam hal ini Polri berhasil menjalankan arahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk mengurangi kerugian negara dari penyelewengan ekspor.
"Keberhasilan Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit membongkar kasus ekspor turunan CPO 87 kontainer menjadi bukti nyata, bahwa Polri ada di garda terdepan dalam menyelamatkan negara dari ulah pengusaha gelap yang kerap merugikan keuangan negara," tegas Sandri Rumanama kepada awak media, Kamis (6/11).
Selain menyelamatkan keuangan negara, Sandri menilai Polri telah berhasil menjaga wibawa Indoensia sebagai negara hukum yang berdaulat, dan tidak bisa dikendalikan oleh pengusaha kotor yang menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan.
Berkat keberhasilan Polri ini, jelas Sandri, maka penjahat-penjahat yang menjalankan usaha dengan cara salah akan gentar dan berpikir beribu kali untuk menjalankan bisnis kotor di republik Indonesia.
"Apa yang dilakukan Polri ini adalah pesan bagi para pengusaha kotor, bahwa kejahatan yang merugikan keuangan negara akan berhadapan dengan penindakan hukum yang dilakulam Polri sebagai alat negara. Ini warning keras bagi para penjahat agar segera bertobat," lanjut Sandri.
Secara khusus, Sandir mengapresiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mampu menerjemahkan arahan Presiden Prabowo dengan aksi nyata di lapangan. Tanpa banyak retorika, tapi hasil kerjanya nyata.
"Apa yang menjadi arahan Presiden Prabowo langsung ditindaklanjuti Kapolri dengan aksi nyata di lapangan. Pengungkapan kasus penyalahgunaan ekspor produk turunan CPO ini adalah bukti kinerja dalam menyelamatkan keuangan negara," lanjut Sandri.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa Polri membentuk satgas khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara Polri sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo agar mengurangi potensi terjadinya kerugian negara.
"Alhamdulillah, sesuai dengan arahan dan perintah dari Bapak Presiden, Bapak Prabowo Subianto terkait dengan upaya untuk terus mengurangi potensi kerugian-kerugian negara maka kami, Polri, membentuk Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara," kata Listyo dalam jumpa pers operasi gabungan DJBC-DJP Kemenkeu dan Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara Polri.
Listyo menegaskan, setelah dibentuknya Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara Polri, tim tersebut langsung bersinergisitas dengan lembaga lain dalam melakukan upaya untuk mencegah terjadinya kerugian negara.
"Alhamdulillah, hasil kerja sama dengan Dirjen beacukai, beberapa waktu yang lalu telah dilakukan kegiatan pendalaman dengan sistem mirroring analisis Satgasus terhadap PT MMS terkait dengan adanya kelonjakan yang luar biasa dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Naik hampir 278%. Dan ini tentunya menjadi hal yang anomali dan dilakukan pendalaman oleh tim," paparnya.
Secara rinci, Listyo mengungkapkan bahwa pengungkapan kasus ekspor turunan produk CPO ini bisa sukses karena dijalankan dengan perencanaan strategis. Dimulai dari pendalaman bersama seluruh pihak, kemudian pemeriksaan di tiga laboratorium yang menyatakan bahwa kandungannya tidak sesuai dengan komoditas yang seharusnya mendapatkan kompemsasi bebas pajak.
"Di dalamnya berisi sebagian besar komoditas campuran dari produk turunan kelapa sawit. Ini yang tentunya akan kita tindak lanjuti bersama dengan bea cukai untuk pendalaman. Dan Alhamdulillah dari yang bisa diamankan, ada kurang lebih 87 kontainer yang kita duga melakukan pelanggaran ekspor produk turunan CPO," tandas Jenderal Listyo. (Cah/P-3)


















































