Bahasa Inggris Jadi Kunci Produktivitas SDM, TBI dan UTC Sediakan Jalur Terpadu

2 hours ago 2
Bahasa Inggris Jadi Kunci Produktivitas SDM, TBI dan UTC Sediakan Jalur Terpadu TBI dan UTC menggelar sosialisasi jalur terpadu penguatan Bahasa Inggris untuk individu, sekolah, kampus, dan korporasi di Indonesia.(ISTIMEWA)

USG Education lewat TBI (The British Institute) dan UTC (UniSadhuGuna Testing Centre) menghadirkan jalur terpadu penguatan bahasa Inggris untuk individu, sekolah, kampus, dan korporasi di Indonesia.

Dengan kombinasi pengajaran TBI dan pengujian UTC, sebuah organisasi dapat memetakan baseline (pra-tes), menjalankan program peningkatan di TBI, memvalidasi kenaikan skor melalui post-test resmi di UTC, serta membuktikan ROI pelatihan dengan data dan bukan asumsi.

“Bahasa Inggris bukan sekadar alat komunikasi, tetapi sinyal kemampuan berpikir, kepercayaan diri, dan potensi kepemimpinan. Kita harus memastikan talenta Indonesia tidak kehilangan kesempatan hanya karena keterampilan bahasa,” ujar Associate Manager Sales & Marketing Michael Page Gladys Nathania dalam TBI × UTC Client Gathering, di The Luxton Hotel Bandung, Jawa Barat.

Acara Client Gathering & Networking 2025 ini menjadi ajang silaturahmi dan berbagi wawasan bersama mitra institusi pendidikan, perusahaan, dan organisasi di Jawa Barat dan Jakarta serta membangun kolaborasi untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia di kancah global.

Senada dengan itu, Learning & Culture Specialist AXA Mandiri Bagus Gede Karma Amandangi mengatakan pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat pada 2030 akan banyak dipengaruhi teknologi, AI, dan digitalisasi.

"Bertahan bukan soal siapa paling pintar hari ini, melainkan siapa yang terus belajar, beradaptasi, dan berkolaborasi efektif. Bahasa Inggris jadi penting sebagai keterampilan kerja masa depan," ungkapnya.


Mitra pengembangan karier

Sementara itu, COO USG Education Ariyani Mawardi menyampaikan sebagai komitmen menyiapkan talenta Indonesia yang siap bersaing global, USG Education menerapkan A2E (Assessment to Enhancement) sebagai kerangka yang sederhana, terukur, dan bisa dipertanggungjawabkan.

Pertama, assessment bersama UTC. Dalam hal ini pemetaan kemampuan dilakukan melalui tes (misalnya TOEFL ITP, TOEIC, atau IELTS sesuai kebutuhan). Hasilnya menjadi arahan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan seseorang dalam bahasa Inggris.

Kemudian, enhancement melalui TBI. Program peningkatan ini fokus pada keterampilan yang terpakai seperti rapat lintas budaya, negosiasi, presentasi eksekutif, penulisan email/laporan, hingga kebutuhan spesifik industri.

Selanjutnya, recognition dan jalur lanjutan. Ini diperlukan bagi profesional yang ingin melangkah lebih jauh. USG Education menyediakan jalur pengembangan profesional seperti Level 7 Postgraduate Diploma dan MBA pathway untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan, berpikir strategis, dan kesiapan menuju global leadership.

"TBI dan UTC bukan sekadar lembaga kursus dan pusat tes. Kami adalah mitra pengembangan karier jangka panjang. Dengan pendekatan A2E, tiap individu tidak hanya belajar, tetapi benar-benar berkembang dan siap bersaing di dunia nyata," kata Ariyani.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Sales & Marketing USG Education Niluh Komang Aimee Sukesna menambahkan arah strategis itu diterjemahkan ke hal paling penting di lapangan, mulai dari penetapan baseline, desain pelatihan yang relevan per fungsi, hingga sertifikasi yang diakui mitra dan regulator.

“Kebutuhan industri itu jelas, kemampuan berbahasa Inggris yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan assessment objektif, pembelajaran relevan dengan kebutuhan pekerjaan, dan sertifikasi yang diakui global. Bagi korporasi, ini berarti ROI pelatihan yang bisa dibuktikan. Bagi individu, ini sebagai tiket percaya diri untuk melangkah ke peran lebih besar di Indonesia dan regional,” ucapnya.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |