Pemerintahan Trump Rilis 230 Ribu Dokumen Pembunuhan Martin Luther King Jr.

4 hours ago 3
Pemerintahan Trump Rilis 230 Ribu Dokumen Pembunuhan Martin Luther King Jr. Pemerintahan Donald Trump merilis ratusan ribu dokumen terkait pembunuhan Martin Luther King Jr. demi transparansi sejarah. (Media Sosial X)

PEMERINTAHAN Presiden Donald Trump merilis ratusan ribu halaman dokumen terkait pembunuhan tokoh hak sipil Martin Luther King Jr.. Namun hal itu menuai kekhawatiran dari pihak keluarga.

“Rakyat Amerika telah menunggu hampir 60 tahun untuk melihat secara utuh penyelidikan pemerintah federal terhadap pembunuhan Dr. King,” kata Direktur Intelijen Nasional, Tulsi Gabbard, dalam pernyataan resminya. “Kami memastikan tidak ada yang ditutup-tutupi demi transparansi penuh atas peristiwa tragis yang menjadi bagian penting sejarah bangsa ini.”

Gabbard menjelaskan lebih dari 230.000 halaman dokumen dipublikasikan dengan sedikit sensor demi menjaga privasi. Keputusan ini merupakan bagian dari perintah eksekutif Trump yang membuka dokumen terkait pembunuhan tokoh-tokoh penting era 1960-an, termasuk Presiden John F. Kennedy dan Robert F. Kennedy.

Martin Luther King Jr. ditembak mati pada April 1968 di Memphis, Tennessee, Amerika Serikat. James Earl Ray divonis sebagai pelaku dan meninggal di penjara pada 1998. Namun, anak-anak King sejak lama meragukan Ray sebagai pembunuh ayah mereka.

Transparansi dan Akuntabilitas Sejarah

Dalam pernyataan bersama, dua anak King yang masih hidup, Martin Luther King III dan Bernice King, menyatakan mendukung transparansi dan akuntabilitas sejarah. Namun mereka khawatir dokumen ini bisa digunakan untuk “merusak warisan perjuangan ayah kami.”

Mereka mengingatkan semasa hidupnya, King menjadi target kampanye disinformasi dan pengawasan agresif yang dijalankan Direktur FBI saat itu, J. Edgar Hoover. Kampanye tersebut bertujuan “mendiskreditkan, meruntuhkan, dan menghancurkan reputasi Dr. King serta gerakan hak sipil Amerika.”

“Kami meminta siapa pun yang membaca dokumen ini melakukannya dengan empati, kehati-hatian, dan rasa hormat terhadap duka yang masih kami rasakan,” ujar mereka.

Teori Konspirasi

Langkah deklasifikasi ini mengikuti rilis dokumen pembunuhan Presiden John F. Kennedy dan Robert F. Kennedy sebelumnya. Meskipun penyelidikan resmi menyatakan Lee Harvey Oswald bertindak sendiri dalam pembunuhan JFK, banyak teori konspirasi yang masih berkembang hingga kini, sebagian dipicu oleh keterlambatan publikasi dokumen pemerintah.

Robert F. Kennedy, adik Presiden Kennedy yang juga mantan Jaksa Agung, ditembak mati saat kampanye pemilihan presiden pada 1968. Sirhan Sirhan, warga keturunan Palestina yang lahir di Yordania, divonis bersalah dan kini menjalani hukuman seumur hidup di California. (AFP/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |