Trump Sebut Wali Kota Terpilih New York “Komunis”, Sindir Keras Kemenangan Zohran Mamdani

3 hours ago 1
Trump Sebut Wali Kota Terpilih New York “Komunis”, Sindir Keras Kemenangan Zohran Mamdani Presiden Donald Trump menuding Zohran Mamdani sebagai “komunis” usai kemenangan besar dalam pemilihan wali kota New York.(Media Sosial X)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump kembali melontarkan kritik tajam terhadap Wali Kota terpilih New York, Zohran Mamdani, dalam pidatonya di Miami, Rabu (5/11) waktu setempat. Trump menuding politisi Partai Demokrat berhaluan sosialis itu mewakili arah politik “ekstrem” yang kini dianut Partai Demokrat di Kongres.

“Jika Anda ingin tahu apa yang ingin dilakukan Demokrat terhadap Amerika, lihat saja hasil pemilu kemarin di New York, partai mereka baru saja menempatkan seorang komunis sebagai wali kota kota terbesar di negara ini,” kata Trump di hadapan peserta American Business Forum.

Trump melanjutkan sindirannya dengan menyebut kebijakan Mamdani akan membuat warga melarikan diri dari New York ke Miami. “Sekarang, para Demokrat begitu ekstrem hingga Miami akan segera menjadi tempat berlindung bagi mereka yang melarikan diri dari komunisme di New York City,” ujarnya.

Pidato ini menjadi pernyataan pertama Trump yang secara langsung menanggapi kemenangan Mamdani atas kandidat Republik Curtis Sliwa dan mantan Gubernur Demokrat Andrew Cuomo, yang maju sebagai calon independen. Trump sebelumnya mendukung Cuomo hanya sehari sebelum pemungutan suara ditutup.

Dalam pidato terpisah di Gedung Putih pada pagi harinya, Trump sempat menghindari pembahasan hasil pemilu New York, namun kemudian menyinggungnya secara terbuka di Miami.

“Setelah hasil tadi malam, pilihan bagi rakyat Amerika kini jelas, antara komunisme dan akal sehat,” ujar Trump. “Selama saya masih di Gedung Putih, Amerika Serikat tidak akan menjadi negara komunis dalam bentuk apa pun.”

Menariknya, di sela nada kerasnya, Trump juga menunjukkan sikap yang lebih lunak terkait masa depan dukungan federal bagi New York setelah kemenangan Mamdani.

“Kaum komunis, Marxis, sosialis, dan globalis sudah diberi kesempatan dan mereka hanya membawa bencana. Sekarang mari kita lihat bagaimana seorang komunis memimpin New York,” katanya. “Kami akan melihat bagaimana hasilnya nanti. Dan kami akan membantu mereka… sedikit saja mungkin.”

Pernyataan ini berbanding terbalik dengan ancamannya sebelum pemilu, ketika Trump mengatakan akan membatasi dana federal untuk New York “kecuali yang benar-benar diwajibkan,” jika Mamdani memenangkan pemilihan.

Dengan gaya khasnya, Trump menutup pidato dengan menegaskan bahwa pemerintahan yang ia pimpin akan tetap menjadi “benteng melawan komunisme”, baik di dalam maupun luar negeri. (CNN/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |