Pedagang Beras di Depok Keluhkan Dampak Isu Beras Oplosan

20 hours ago 2
Pedagang Beras di Depok Keluhkan Dampak Isu Beras Oplosan Pedagang beras di pasar Tapos, Depok.(Dok. MI)

PEDAGANG beras di Kota Depok, Jawa Barat mengeluhkan isu beras oplosan yang saat ini tengah ramai beredar. Pasalnya isu tersebut berdampak signifikan terhadap aktivitas jual beli di kalangan pedagang beras.

Saiful, salah satu pedagang beras mengungkapkan masalah beras oplosan telah membuat para pedagang menjadi resah. "Kami merasa dirugikan akibat merebaknya isu pengoplosan beras medium menjadi premium," kata pedagang itu di Pasar Cisalak, Kota Depok, Jumat (25/7).

Ia menyebut isu beras oplosan berdampak langsung pada aktivitas perdagangan di pasar. "Kami sebagai pedagang resah dan gelisah terhadap isu yang berkembang saat ini terkait pengoplosan beras. Hal itu mengakibatkan dampak yang tidak baik untuk pasar," ujar Saiful.

Saiful menegaskan, dirinya tidak pernah melakukan praktik curang. Selain melanggar hukum dan berujung berurusan dengan kepolisian, ia menyebutkan tindakan itu tidak masuk akal dari sisi kualitas beras. "Saya bisa menjamin, pedagang beras di Pasar Cisalak tidak pernah mengoplos beras medium menjadi premium. Kalau beras medium kami jadikan premium itu hukumnya salah. Kami tidak pernah melakukan hal itu," tegasnya.

Senada, Anwar pedagang beras di Pasar Tugu, Kota Depok  menegaskan isu dari beras oplosan ini berpengaruh kepada pedagang beras, banyak pembeli yang menjadi was-was. "Tak sedikit konsumen yang rewel, ya, tidak sedikit pembeli lebih rewel menanyakan beras oplosan saat membeli beras premium yang kami jual. Namun kita tetap sabar melayaninya," katanya.

Anwar mengatakan setiap pembeli yang bertanya ia selalu berusaha memberikan penjelasan terkait perbedaan beras oplosan dari beras medium ke beras premium. Beras premium tidak ada patahan dan harganya pun berbeda dengan beras medium. "Kita menjual beras premium itu Rp15 ribu sampai Rp17 ribu per kilogram, itu tergantung merek," ungkap Anwar.

Anwar meminta Pemerintah Kota Depok dalam hal ini Wali Kota Depok, Supian Suri untuk  melakukan inspeksi ke pasar dan pedagang beras. "Pemerintah Kota Depok harus menjelaskan kepada publik bahwa pemerintahnya  belum menemukan adanya penjualan beras oplosan. Wali Kota harus ke lapangan  untuk mengecek di beberapa tempat, tentang beras oplosan tersebut," ucapnya.

Pemerintah Kota, sambung dia harus bergerak cepat dengan meminta Dinas Perdagangan yang berkoordinasi dengan Inspektur kota untuk melakukan tinjauan di lapangan. "Pemerintah perlu  melakukan inspeksi ke berbagai wilayah dalam upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga beras agar tak mencederai konsumen," tutupnya. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |