TIM Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, belum pernah menemukan takaran Minyakita kurang 1 liter di banyak pasar desa yang disidak selama Ramadan ini.
Namun diakui ada kelangkaan, seiring di kabupaten yang terkenal sebagai produsen susu itu tidak memiliki distributor lokal.
Kabag Perekonomian dan SDA Boyolali Fara Soraya Devianti saat mendampingi Wakil Bupati Dwi Fajar Nirwana memonitor ketersediaan bahan pokok di Pasar Pengging, Rabu (12/3) memastikan, belum ada laporan tentang pengurangan takaran Minyakita di wilayah Boyolali.
"Sejauh TPID menggelar monitoring di pasar-pasar, belum ada ditemui adanya takaran Minyakita yang tidak sesuai. Kalau langka, iya, dan harga pun cukup tinggi, yakni Rp18.000/liter," kata dia.
Dari dialog dengan para pedagang, stok Minyakita memang terbatas, karena distribusinya berasal dari luar kabupaten, sehingga pasokan tidak berlangaung cepat.
Fara dan jiga Wabup Dwi Fajar Nirwana meminta pembeli tidak panik menghadapi situasi ketersediaan Minyakita dan tidak melakukan aksi borong. Pemkab bersama TPID akan terus mengupayakan jalan keluar, terkait ketersediaan.
"Tim Satgas Pangan dari Polres juga terua kita libatkan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Tetapi semua masih wajar dan terkendali," imbuh Fara lagi.
Sementara pedagang di Pasar Pengging, Tarum Indrati, 39, mengatakan pasokan Minyakita kemasan botol 1 liter sudah jarang ditemukan.
“Yang botolan sudah jarang, sekarang hanya ada yang (kemasan) isi ulang 2 liter,” ujar Tarum.
Ia pun mengaku harus berhubungan dengan sejumlah distributor dari luar Boyolali agar bisa memelihara hubungan konsumen dengan ketersediaan barang.
Dari hasil pantauan langsung TPID Boyolali ke sejumlah pasar tradisional di Pengging, Sunggingan dan Ampel pada Rabu (12/3) secara menyeluruh ketersediaan kebutuhan pokok selama Ramadan menuju Idul Fitri masih aman dan terkendali.
Wakil Bupati Dwi Fajar Nirwana pun berujar pokok masyarakat masih relatif stabil, harga terjangkau, dan stok masih aman.
“Dari hasil pantauan beberapa hari terakhir ini, semua masih terkendali. Harga masih aman terjangkau semuanya. Harapannya sampai Idul Fitri kondisi tetap stabil, stok aman, distribusi lancar dan harga terjangkau” tutur Dwi Fajar.
Sepanjang Rabu, harga bahan pokok seperti bawang merah di kisaran harga Rp35.000 - Rp55.000, bawang putih bervariasi dalam harga Rp44.000 - Rp50.000. Lalu daging ayam lehor Rp35.000. Sementara cabai merah keriting fluktuatif di kisaran Rp30.000 - Rp50.000, daging sapi Rp130.000. Sedangkan gula pasir juga variatif antar pasar, namun masih di kisaran Rp17.500-Rp20.000, Lalu minyak goreng curah Rp18.000 dan ada yang menjual Rp 20.000. Telur ayam ras Rp27.500. (WJ/E-4)