Komunitas Petani Almadera Kembangkan Pertanian Pekarangan

3 hours ago 2
Komunitas Petani Almadera Kembangkan Pertanian Pekarangan Komunitas Petani Almadera(MI/HO)

KOMUNITAS Petani Almadera di Perumahan Perum 2, Desa Parung Panjang, Kabupaten Bogor berhasil mengembangkan pertanian pekarangan dengan pendekatan berkelanjutan. Pengembangan tersebut dilakukan Komunitas Petani Almadera didampingi tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Mercu Buana (UMB).

Program ini terselenggara berkat dukungan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui skema hibah pemberdayaan berbasis masyarakat dengan nomor kontrak 01-1-4/052/SPK-PKM/IX/2025.

Selama ini, Komunitas Petani Almadera memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah untuk menanam sayur dan tanaman obat. Namun, keterbatasan sarana dan pengetahuan membuat hasilnya belum optimal.

“Kami biasanya menanam seadanya dengan alat sederhana seperti cangkul. Saat hujan, air sering menggenang karena tidak ada drainase, membuat tanaman mudah busuk,” ujar Ketua Kelompok Petani Almadera. 

Selain berdampak pada hasil panen, kondisi lingkungan yang tergenang juga meningkatkan risiko penyakit seperti demam berdarah.

Kesulitan lain muncul pada aspek pemasaran. Hasil panen biasanya hanya dijual di lingkungan sekitar karena para anggota belum terbiasa menggunakan media digital.

Melalui Program Hibah PkM Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), tim UMB menghadirkan serangkaian solusi berbasis teknologi tepat guna.

Tim yang diketuai Yunita Dian Suwandari, dengan anggota dosen Mirnayani dan Bethriza Hanum, serta mahasiswa Muhamad Heriyanto, Bertolomeus Yohannes Siregar, dan Yohandro, membangun sistem drainase sederhana dan lubang biopori untuk mengatasi genangan air. 

Mereka juga membuat komposter dan bedengan permanen guna meningkatkan kualitas tanah dan memanfaatkan limbah organik rumah tangga.

Selain infrastruktur pertanian, pelatihan pemasaran digital juga diberikan agar anggota komunitas mampu memperluas jangkauan penjualan melalui media sosial. Sejumlah peralatan seperti cultivator, mesin pemotong rumput, dan alat pengemas hasil pertanian turut diserahkan untuk menunjang produktivitas kelompok.

“Selama ini, kami hanya fokus menanam, sekarang kami belajar bagaimana menjualnya secara digital. Dukungan ini membuat kami makin semangat menjaga lingkungan,” tutur Ketua Petani Almadera.

Ketua tim PkM UMB, Yunita Dian Suwandari, berharap program ini dapat menjadi model pertanian perumahan yang bisa direplikasi di daerah lain.

“Kami ingin Almadera menjadi inspirasi bagi warga perumahan lain agar aktif memanfaatkan lahan pekarangan dan memperkuat ketahanan pangan keluarga,” ujarnya.

Dengan penerapan teknologi sederhana dan peningkatan kemampuan digital, Komunitas Petani Almadera kini melangkah menuju kemandirian pangan sekaligus berkontribusi menjaga keseimbangan lingkungan. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |