Kolaborasi KEK Batang-Tiongkok Berpotensi Buka 25.000 Peluang Kerja

1 month ago 20
Kolaborasi KEK Batang-Tiongkok Berpotensi Buka 25.000 Peluang Kerja Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang menandatangani perjanjian kerja sama dengan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC).(Antara)

Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), yang kini resmi berstatus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, menjalin kerja sama dengan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC). Kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) itu dimaksudkan untuk memperkuat implementasi program Two Countries Twin Park (TCTP) antara Indonesia dan Tiongkok

Penandatanganan tersebut menandai langkah strategis dalam mempercepat arus investasi, khususnya dari Negeri Tirai Bambu, dengan menghadirkan ekosistem industri modern yang berdaya saing tinggi. Turut hadir dalam acara ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, serta Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong.

TCTP merupakan program kerja sama bilateral yang telah dimulai sejak 2021, dengan tujuan menciptakan keseimbangan investasi antara Indonesia dan Tiongkok melalui pembangunan kawasan industri yang terintegrasi. Dengan MoU ini, KEK Industropolis Batang akan berkolaborasi dengan CSCEC dalam perencanaan, pengembangan, dan pemasaran kawasan, serta mempercepat akuisisi tenant strategis dalam rantai pasok industri global. Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan, menyampaikan bahwa kolaborasi ini tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga menghadirkan standar industri bertaraf internasional.

“Kami percaya bahwa kemitraan dengan CSCEC akan memberikan dampak signifikan bagi pengembangan KEK Industropolis Batang. Dengan infrastruktur yang lebih baik, ekosistem industri yang matang, serta skema investasi yang menarik, kami optimis kawasan ini akan menjadi destinasi utama bagi investor global,” uajr Ngurah melalui keterangan resmi, Rabu (26/3).

Dampak Positif bagi Indonesia 

Investasi yang diproyeksikan dari program tersebut mencapai Rp60 triliun, dengan pengembangan kawasan seluas 500 hektare. Setiap 1 hektare lahan industri diperkirakan dapat menciptakan 50 hingga 60 lapangan kerja. Dengan demikian, secara keseluruhan, ada potensi lebih dari 25.000 peluang kerja baru bagi tenaga kerja Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari transformasi ekonomi Indonesia menuju negara industri berbasis hilirisasi dan teknologi tinggi.

“TCTP bukan hanya tentang investasi, tetapi juga tentang integrasi rantai pasok, alih teknologi, serta peningkatan kapasitas industri nasional agar lebih kompetitif di pasar global,” ucap Airlangga.

Dengan adanya TCTP, Indonesia semakin terkoneksi dengan jaringan industri Tiongkok, memungkinkan perusahaan lokal untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing. MoU ini menjadi batu loncatan bagi KEK Industropolis Batang dalam mengukuhkan posisinya
sebagai pusat manufaktur dan inovasi di Asia Tenggara. (E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |