Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2025 Dekati Prediksi Pesimistis Bank Dunia dan IMF

3 hours ago 2
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2025 Dekati Prediksi Pesimistis Bank Dunia dan IMF Suasana gedung perkantoran dengan permukiman warga di kawasan Jakarta, Selasa (11/2/2025). BPS mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan I 2025 tumbuh 4,87 persen (yoy)(MI/SUSANTO)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perekonomian Indonesia pada triwulan I 2025 tumbuh 4,87 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2024. Laju pertumbuhan year on year (tahunan) menurun ketimbang pada triwulan I maupun triwulan IV 2024 yang masih di atas 5 persen, berturut-turut 5,11 persen dan 5,02 persen.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi  pada triwulan I 2025 mendekati prediksi Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) untuk 2025. Bank Dunia pada bulan lalu memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 dari 5 persen menjadi menjadi 4,7 persen. Demikian pula IMF yang menurunkan proyeksi pertumbuhan 2025 dari 5,1 persen menjadi 4,7 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan perekonomian Indonesia pada triwulan I 2025 mengalami kontraksi atau menyusut jika dibandingkan dengan triwulan IV 2024.

"Bila dibandingkan dengan triwulan IV 2024 (quarter to quarter/q to q), ekonomi Indonesia minus 0,98 persen," jelas Amalia dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Kontraksi  perekonomian secara triwulanan dari triwulan IV ke triwulan I telah terjadi secara berulang. Oleh karena itu, lanjut Amalia, pola pertumbuhan yang lebih rendah di triwulan I 2025 relatif sejalan dengan data historis.

Meski demikian penyusutan perekonomian triwulan I kali ini merupakan yang terdalam secara triwulanan sejak 2020. Pada triwulan I 2020, perekonomian Indonesia susut 2,41 persen sebagai dampak pandemi covid-19 . Di triwulan I 2021 perekonomian tekontraksi 0,96%. Kemudian, pada triwulan I 2022 juga minus 0,96 persen, triwulan I 2023 terkontraksi 0,92 persen, dan triwulan I 2024 susut 0,83 persen. (X-5)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |