
JEAN-Marc Aveline adalah seorang Kardinal asal Prancis yang sejak 2019 menjabat sebagai Uskup Agung Marseille. Ia diakui sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam Gereja Katolik di Eropa.
Diangkat menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus tahun 2022, langkah ini menandai peningkatan signifikan dalam peran internasionalnya di Vatikan. Lahir di Aljazair pada masa kolonial Prancis dan besar di Marseille, lingkungan multikultural di sekitarnya membentuk komitmen Aveline terhadap keberagaman dan dialog antaragama.
Sebagai pemimpin rohani, Aveline berperan penting dalam dua lembaga utama di Vatikan. Dikasteri untuk Uskup dan Dikasteri untuk Dialog Antaragama. Ia juga aktif dalam proses sinode global, termasuk terpilih sebagai anggota komite penyusun dokumen akhir Sinode tentang Sinodalitas.
Dedikasinya terhadap kawasan Mediterania tampak jelas dalam penyelenggaraan Rencontres Méditerranéennes (Pertemuan Mediterania) di Marseille pada September 2023, di mana pemimpin agama dan politik berkumpul untuk membahas krisis migrasi, perdamaian, dan peran agama dalam masyarakat yang plural.
Keterlibatannya dalam isu-isu kemanusiaan semakin terasa ketika ia secara tegas menolak kriminalisasi imigran dan menekankan imigrasi bukanlah sumber dari semua masalah. Pernyataannya ini sejalan dengan visi Paus Fransiskus mengenai Gereja yang berpihak kepada mereka yang terpinggirkan.
Selain itu, Aveline dikenal karena mendirikan Institut Ilmu dan Teologi Agama di Marseille, sebuah wadah pendidikan lintas iman yang mengintegrasikan Kristen, Islam, dan Yudaisme.
Meskipun belum fasih berbahasa Italia, Aveline tetap melaksanakan perjalanan ke Roma setiap dua minggu untuk menghadiri pertemuan dengan pejabat tinggi Vatikan, termasuk Kardinal Pietro Parolin dan Kardinal João Braz de Aviz. Mulai 1 Juli 2025, ia akan menjabat sebagai Presiden Konferensi Waligereja Prancis, sebuah posisi yang menunjukkan besarnya kepercayaan yang diberikan rekan-rekan uskupnya terhadap kepemimpinan dan visinya.
Pada usia 66 tahun dan dengan kedekatannya yang kuat dengan Paus Fransiskus, Aveline diakui sebagai salah satu suara kunci dalam lingkaran calon pemimpin masa depan Gereja Katolik. Pengalamannya sebagai imigran, latar belakang akademis sebagai teolog, serta komitmennya terhadap kawasan Mediterania menjadikannya simbol pertemuan antara Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah di tengah tantangan global saat ini. (BBC News/La Croix International/Z-2)