Jadi Awal Penyerangan Israel ke Palestina, Peringatan Hari Nakba akan Digelar di Monas

6 hours ago 3

HARI Nakba yang diperingati setiap 15 Mei menjadi hari bersejarah kelam bagi rakyat Palestina. Peringatan Hari Nakba bukanlah peristiwa gemilang melainkan duka. Karena pada 15 Mei 1948 menjadi hari awal mula serangan Israel ke Palestina.

Untuk itu, Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) mengajak seluruh pihak termasuk Presiden RI Prabowo Subianto untuk hadir dalam aksi damai bertajuk peringatan Hari Nakba yang akan mereka gelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Minggu (18/5).

"Atas nama ARI BP kami berharap Bapak Presiden hadir pada Minggu, 18 Mei di Monas. Semoga beliau tergerak untuk melanjutkan orasinya yang disampaikan di parlemen negara Islam ke hadapan rakyat Indonesia pada aksi di Monas," kata Ketua Komite Pengarah ARI-BP Prof Din Syamsudin dalam keterangannya, Sabtu (16/5).

Selain itu, Din Syamsudin juga mengajak masyarakat lintas agama agar turut berpartisipasi hadir dalam acara tersebut. Sebab, ia menyebut apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina adalah bentuk kejahatan kemanusiaan.

"Nakba sebagai awal bentuk pembunuhan, pembantaian, dan pengusiran rakyat Palestina oleh Israel. Dan itu adalah pengkhianatan terhadap sejarah kemanusiaan," tambahnya.

Sementara itu, Komite Pengarah ARI-BP yang juga Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, memandang aksi untuk memperingati Hari Nakba pada Minggu mendatang sebagai bentuk aksi nyata dari rakyat Indonesia dalam mendukung untuk penghentian kekejaman Israel terhadap Palestina.

"ARI-BP menjadi bagian dari yang mengingatkan dunia bahwa Nakba ini kalau dibiarkan ini akan menjadi malapetaka di tingkat internasional," ujar Hidayat.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris ARI-BP Oke Setiadi menyampaikan, aksi damai peringatan Hari Nakba akan digelar mulai pukul 05.30 WIB diawali dengan zikir kebangsaan di area Patung Kuda.

Selanjutnya, pada pukul 06.00 WIB, aksi damai akan dimulai dengan orasi dari sejumlah perwakilan terkait dukungan mereka terhadap kemerdekaan Palestina.

Selain itu, ada pula aksi teaterikal hingga bela diri yang bakal ditampilkan oleh para aktivis muda yang menggelar long march dari depan Kedubes Amerika Serikat menuju panggung utama di Patung Kuda.

"Mereka akan berjalan kaki. Ada pula aksi teaterikal dari mahasiswa untuk memperlihatkan kekejaman genosida," sambungnya.

Oke Setiadi melanjutkan langkah aksi yang dilakukan juga sejalan dengan amanat konstitusi RI yang menolak adanya penjajahan.

"Kami menolak penjajahan sebagaimana amanat konstitusi negeri kita. Semoga dengan aksi ini kita makin bertekad suara kita didengar untuk menghentikan genosida di Gaza," tandasnya. (E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |