Investasi Perusahaan Daur Ulang Dukung Pertumbuhan Ekonomi Sirkular

6 hours ago 4
Investasi Perusahaan Daur Ulang Dukung Pertumbuhan Ekonomi Sirkular Ilustrasi(Dok Ist)

INDONESIA menghasilkan sekitar 6,8 juta ton sampah plastik setiap tahun, dengan lebih dari 70% berisiko mencemari lingkungan. Namun Indonesia juga memiliki ekosistem daur ulang lokal yang produktif, didukung oleh gelombang kebijakan dan permintaan konsumen yang mempercepat pergeseran menuju ekonomi sirkular.

Hal ini menjadi salah satu alasan Circulate Capital, perusahaan manajemen investasi ekonomi sirkular mengumumkan dua investasi baru di Indonesia: Pelita Mekar Semesta (PMS) dan Polindo Utama. Komitmen baru ini menjadi langkah strategis dalam upaya Circulate Capital untuk meningkatkan skala solusi daur ulang yang sudah terbukti, serta memperkuat rantai pasokan di daerah dengan kebutuhan dan peluang terbesar.

Seiring peningkatan permintaan akan plastik daur ulang dan percepatan kebijakan di seluruh Asia, Circulate Capital terus berinvestasi pada perusahaan yang berada di garda depan ekonomi sirkular. Investasi ini mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan serta keyakinan bahwa pasar berkembang seperti Indonesia tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga langkah konkret menuju pertumbuhan bisnis.

“Indonesia adalah salah satu negara denganpeluang terbesar untuk meningkatkan solusi ekonomi sirkular global,” ujar Dondi Hananto, Associate Investment Partner Asia Tenggara sekaligus Head of Indonesia, Circulate Capital. 

“Dengan kombinasi tepat antara permodalan, dukungan teknis, dan akses pasar, perusahaan seperti Polindo dan PMS bisa menjadi pemimpin nasional dan regional dalam solusisiklus sampah plastik,” lanjutnya.

Pelita Mekar Semesta (PMS) adalah perusahaan daur ulang plastik yang telah beroperasi di Jawa Timur lebih dari 15 tahun. PMS mendaur ulang poliolefin — jenis plastik yang umumnya digunakan untuk kemasan dan kantong. Produk PMS mencakup pelet daur ulang dan barang jadi seperti kantong sampah dan plastik untuk keperluan pertanian.

Polindo Utama (Polindo) adalah perusahaan daur ulang PET dengan pengalaman lebih dari 20 tahun serta menjalankan operasi terintegrasi dari pengumpulan, pencucian, hingga produksi kepingan
dan pelet. PET, jenis plastik yang umum digunakan pada botol air dan soda, dapat diproses menjadi materi daur ulang food-grade. Polindo berfokus pada sampah plastik pasca-konsumsi, memastikan bahan dikumpulkan langsung dari pengguna akhir. 

Dengan investasi dari Circulate Capital, Polindo akan menambah
kapasitas daur ulang PET-nya dan mulai memproses jenis plastik tambahan untuk memenuhi permintaan korporat akan bahan daur ulang yang berkualitas dari sumber terlacak.

Secara kumulatif hingga tahun 2030, kedua perusahaan diperkirakan akan mendaur ulang 320.000- ton sampah plastik, menambahkan lebih dari 30.000 ton kapasitas daur ulang baru, dan meningkatkan kesejahteraan sekitar 10.000 pekerja di seluruh sektor persampahan.

“Investasi ini sangat penting untuk membangun ekonomi sirkular di Indonesia, ” ujar Karyanto Wibowo, Direktur Senior Public Affairs & Sustainability, Danone Indonesia. 

Sementara itu, Nurdiana Darus, Head of Sustainability dan Corporate Affairs Unilever Indonesia mengatakan investasi ini mendukung pengembangan infrastruktur daur ulang yang inklusif di Indonesia.

"Pendaur ulang memiliki peran krusial dalam mengatasi tantangan pengelolaan sampah dan mendorong ekonomi sirkular di Indonesia. Investasi ini sejalan dengan upaya kami untuk mencapai ambisi bersama mengakhiri polusi plastik - melalui pengurangan, sirkulasi, dan kolaborasi," kata dia.

Sementara itu Willyam Wiranda, CEO, PT Pelita Mekar Semesta mengatakan investasi tersebut menjadi tonggak penting menuju visi untuk menjadi perusahaan daur ulang kelas dunia. "Kami percaya bahwa menghasilkan produk daur ulang yang berdampak nyata bagi pelanggan
adalah langkah penting dalam mewujudkan ekonomi sirkular secara optima,” ujarnya. 

Senada, Daniel Lawrence, CEO, PT Polindo Utama mengatakan investasi dari Circulate Capital memungkinkan Polindo untuk meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan dan memperluas jenis plastik
yang dapat diproses. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |