50 Hari Menuju Damai: Jika Gagal, Trump Siap Hantam Rusia!

7 hours ago 4
 Jika Gagal, Trump Siap Hantam Rusia! Presiden Amerika Serikat Donald Trump.(Dok. US Embassy Jordan)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan tekanannya terhadap Rusia dengan mengancam akan memberlakukan tarif tinggi dan membuka jalur baru pengiriman senjata ke Ukraina.

Langkah ini mencerminkan perubahan sikap Trump yang sebelumnya fokus menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, namun kini menunjukkan rasa frustrasi terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin karena gagalnya upaya damai selama berbulan-bulan.

Trump menyampaikan bahwa dia akan memberlakukan tarif yang berat jika tidak ada kesepakatan damai dalam waktu 50 hari. Dia menyebut tarif ini sebagai tarif sekunder yang bertujuan menargetkan mitra dagang Rusia, guna memperkuat isolasi ekonomi Moskow secara global. Namun, Trump belum menjelaskan secara rinci mekanisme penerapan kebijakan ini.

“Saya berbicara dengannya dengan suasana yang menyenangkan dan kemudian rudal-rudal itu meledak di malam hari,” kata Trump, menyampaikan kekesalannya terhadap Putin seperti dikutip le Monde, Selasa (15/7).

“Itu terus berlanjut dan terus berlanjut,” tambahnya.

Selain ancaman tarif, Trump juga mengumumkan bahwa negara-negara Eropa akan membeli senjata Amerika senilai miliaran dolar untuk diberikan kepada Ukraina, guna memperkuat pertahanan negara tersebut menghadapi serangan Rusia.

Pernyataan itu dia sampaikan saat bertemu Sekjen NATO Mark Rutte di Gedung Putih.

Paket senjata tersebut mencakup sistem pertahanan udara Patriot, yang menjadi kebutuhan utama Ukraina untuk melindungi diri dari serangan rudal dan drone Rusia.

Beberapa waktu lalu sempat muncul keraguan terhadap komitmen AS menyuplai senjata ke Ukraina, setelah Pentagon menunda pengiriman karena kekhawatiran terhadap stok senjata AS sendiri.

Mark Rutte mengatakan negara-negara seperti Jerman, Kanada, Inggris, Norwegia, Swedia, Denmark, dan Finlandia akan membeli senjata dari AS dan mendistribusikannya ke Ukraina.

"Kecepatan adalah hal terpenting di sini,” tegasnya.

Komunikasi Zelensky dan Trump

Pada hari yang sama, Zelensky mengumumkan melalui Telegram bahwa ia berbicara melalui telepon dengan Trump untuk membahas upaya memperkuat pertahanan sipil dari serangan Rusia. Dia mengatakan Trump setuju untuk lebih sering berbicara dan menyelaraskan langkah bersama ke depan.

Trump, yang semula sering memuji Putin dan menyalahkan Zelensky atas kegagalan perundingan, kini semakin vokal mengkritik Moskow.

Pada April lalu, dia secara terbuka meminta Putin “berhenti” dari serangan terhadap Kyiv. Bahkan pada bulan berikutnya, dia menulis di media sosial bahwa pemimpin Rusia itu “sudah benar-benar gila!”.

Sementara itu, Letjen (Purn) Keith Kellogg, utusan khusus Trump, bertemu langsung dengan Zelensky di Kyiv untuk membahas kerja sama dalam penguatan sistem pertahanan udara, produksi senjata dan potensi sanksi internasional yang lebih tegas terhadap Rusia.

“Kami berharap pada kepemimpinan Amerika Serikat, karena jelas bahwa Moskow tidak akan berhenti kecuali, ambisinya dihentikan dengan paksa,” pungkas Zelensky. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |