
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 19 Maret 2025, dibuka melemah 30,59 poin atau 0,49% ke posisi 6.192,80. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,88 poin atau 0,27% ke posisi 707,13.
Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas memprediksi IHSG bergerak mendatar di tengah pelaku pasar yang mencermati hasil pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) dan The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed.
“IHSG hari ini diperkirakan masih berpotensi bergerak sideways (mendatar),” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Dari dalam negeri, pelaku pasar merespons positif klarifikasi dari pemerintah terkait isu pengunduran diri Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, yang juga dibantah langsung oleh Sri Mulyani dalam konferensi pers pada Selasa (18/3) sore. Isu ini diyakini sebagai salah satu pemicu aksi jual besar-besaran sejak awal perdagangan sebelumnya, yang berpotensi menyebabkan margin call dan forced sell pada Selasa.
Pada Selasa (18/3), IHSG ditutup melemah 3,84% ke level 6.223,38, dengan nilai transaksi harian meningkat menjadi Rp19,202 triliun. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp2,48 triliun, meskipun secara keseluruhan sejak awal tahun masih mencatatkan net sell sebesar Rp29,41 triliun.
Di sisi lain, pada hari ini pelaku pasar tengah menantikan pengumuman hasil RDG BI terkait kebijakan tingkat suku bunga acuannya.
Dari mancanegara, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed dijadwalkan merilis pernyataan kebijakan terbarunya pada Kamis (20/3) dini hari WIB, yang diperkirakan secara luas akan mempertahankan suku bunga, bersamaan dengan publikasi ringkasan proyeksi ekonomi (SEP).
Pelaku pasar memperkirakan penurunan suku bunga sekitar 60 basis poin sepanjang 2025, namun, beberapa pejabat bank sentral AS mengingatkan agar The Fed tidak bertindak terburu-buru dan memilih untuk mengamati dampak tarif terhadap data ekonomi sebelum mengambil keputusan kebijakan.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump sepakat untuk memberlakukan gencatan senjata terbatas selama 30 hari terhadap sasaran energi dan infrastruktur di Ukraina, dengan pembicaraan lebih lanjut terkait rencana perdamaian yang lebih luas dijadwalkan segera dimulai, menurut pernyataan Gedung Putih.