
CEK Kesehatan Gratis (CKG) pada siswa dilaksanakan pada hari pertama sekolah Senin (14/7) yang diawali di Sekolah Rakyat. Hasilnya cukup mengejutkan, ditemukan berbagai masalah kesehatan pada siswa, mulai dari gangguan penglihatan, karies gigi, hingga risiko diabetes akibat riwayat keluarga.
"Masalah kesehatan selalu ditemukan di setiap anak, entah itu diabetes, gangguan mata, karies. Semuanya kita rujuk ke Puskesmas untuk penanganan lebih lanjut," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya, Selasa, (15/7).
Budi menegaskan komitmennya untuk memastikan kesehatan para siswa tetap terjaga selama masa belajar.
"Saya memastikan semua siswa sehat jangan sampai sakit, sampai selesai. Kalau ada penyakit menular maka diperiksa dulu, kalau ada langsung diobati, kalau perlu dikarantina sebentar setelah itu langsung sekolah,” jelasnya.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang ditunjuk sebagai penanggung jawab operasional program, menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bagian dari strategi besar presiden dalam memperluas akses pendidikan dan memastikan tidak ada anak dari keluarga miskin yang tertinggal.
“Dalam rangka menerjemahkan gagasan presiden tentang Sekolah Rakyat ini, kami tidak bekerja sendiri. Tapi ini adalah tim besar. Bahkan presiden mengeluarkan Inpres tahun 2025, di mana tugas ini dijalankan secara bersama-sama,” jelasnya.
Menurut Gus Ipul, sapaan akrabnya, pendidikan dan kesehatan adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Oleh karena itu, siswa tidak hanya mendapatkan materi pembelajaran, tetapi juga fasilitas pendukung seperti laptop, makan tiga kali sehari, dua kali camilan, serta tempat tinggal berupa asrama. (H-3)