Ini Kata Ustadz Hanan Attaki Cara Mengetahui 'Si Dia' Jodoh Kita atau Bukan

1 week ago 12
Ini Kata Ustadz Hanan Attaki Cara Mengetahui 'Si Dia' Jodoh Kita atau Bukan Ustadz Hanan Attaki(tangkapan layar/YouTube Hanan Attaki)

JODOH adalah seseorang yang telah ditakdirkan untuk menjadi pasangan hidup kita. Dalam berbagai pandangan, jodoh memiliki beberapa arti.

Dalam pandangan umum jodoh adalah pasangan yang cocok secara emosional, mental, dan spiritual, yang dapat saling melengkapi dan menjalani kehidupan bersama dengan harmonis.

Lalu, dalam pandangan agama Islam, jodoh sudah ditentukan oleh Allah SWT, tetapi manusia tetap harus berusaha dan berdoa untuk mendapatkannya.

Sedangkan menurut psikologi, jodoh bukan hanya soal takdir, tetapi juga usaha dalam membangun hubungan yang sehat, saling memahami, dan mendukung satu sama lain.

Jodoh itu bukan hanya tentang menemukan, tetapi juga membangun kebersamaan dengan seseorang yang sejalan dengan kita.

Dikutip dari YouTube Hanan Attaki, dalam sebuah kajiannya seseorang menanyakan bagaimana cara mengetahui kalau 'si dia' adalah jodoh yang ditakdirkan oleh Allah SWT atau bukan.

Ustadz Hanan Attaki mengatakan, banyak ciri-cirinya yang menandakan kalau 'si dia' jodoh atau bukannya dalam kehidupan.

"Apa ciri-ciri kalau seseorang itu jodoh kita? Banyak kesamaan, itu kembaran sih bukan jodoh. Sefrekuensi, itu geng soalnya geng itu sefrekuensi ya. Semua itu jawaban yang benar sih, bisa karena banyak kesamaan, justru banyak perbedaan yang saling melengkapi, kadang dia sefrekuensi, membuat kita lebih baik lagi," jawab ustadz kelahiran 1981 itu.

Menurutnya, untuk jawaban tersebut tidak ada yang benar. Karena jodoh, maut dan rezeki tidak ada yang tahu atau rahasia Allah SWT.

"Banyak banget yang nanya kayak gini, 'ustadz apa ciri-ciri kalau seseorang itu jodoh kita?' pertanyaan ini salah, sehingga tidak ada jawaban yang benar. Secara logika, secara filsafat 'tidak ada jawaban yang benar untuk sebuah pertanyaan yang salah' karena kita nggak pernah tahu ciri-cirinya. Kita nggak pernah tahu kalai ini jodoh kita atau bukan, sampai kemudian berlalu," jelasnya.

Bahkan, jika pasangan sudah menikah pun bisa saja bukan jodoh, karena mereka bercerai. Maka dari itu kata Ustadz Hanan Attaki jangan melihat segala sesuatunya ke depan, tetapi harus juga melihat ke masa lalu.

"Kalau misalnya ternyata akhirnya seseorang putus, atau dia ditinggalkan atau dia bercerai berarti emang dia bukan jodoh kita. Sehingga salah satu kita melihat takdir itu ke belakang, jangan melihat takdir ke depan, nanti kita jadi menebak-nebak, jadi menerka-nerka," kata ustadz lulusan Universitas Al-Azhar itu.

Ustadz kelahiran Aceh ini menjelaskan bahwa apapun yang diberikan oleh Allah SWT kepada hambanya merupakan rezeki dan takdir.

Pemberian itu perlu disyukuri dan diterima. Karena menurutnya segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT merupakan pemberian terbaik.

"Jadi apa yang udah Allah berikah di hidup saya yaudah saya terima dengan sepenuh hati. Kalau itu tentang pasangan ya seolah-olah dia memang takdir saya pasangan saya dan itu yang saya harapkan. Siapa tau dengan saya harapkan baik-baik Allah akan menjaga dia buat saya. Tapi kalau ternyata pisah juga baru kita katakan 'Qadarullah' itulah takdir Allah," ungkapnya.

"Jadi memahami takdir itu adalah bagaimana cara kita berdamai dengan apa yang sudah terjadi, bukan dengan apa yang belum terjadi. Terhadap apa yang belum terjadi? Lihatlah dengan kaca mata tawakal dan doa, dengan berserah dan berharap. Sedangkan dengan apa yang sudah terjadi kita melihatnya dengan pasrah dan nerima namanya takdir," sambung Ustadz Hanan Attaki.

Untuk mengetahui 'si dia' jodoh atau bukan bisa dilihat bagaimana kita memperjuangkannya. Bahkan, Ustadz Hanan Attaki memberikan beberapa contoh kasus yang terjadi dalam kahidupan soal jodoh ini.

Ustadz Hanan Attaki mengungkapkan, banyak orang yang sudah lama mengenal dekat dengan 'si dia' namun tidak berjodoh.

"Kita gak pernah tahu ini kira-kira jodoh saya atau bukan, jangan-jangan orang yang udah klop banget, udah ngeklik banget, udah sefrekuensi banget, yang udah berarti banget dalam hidup kita, yang udah banyak berubah menjadi orang yang lebih baik, dengan takdir Allah ternyata dia datang ke hidup kita sebagai ujian bukan sebagai pasangan. Karena dia kita belajar banyak hal, gara-gara dia kita jadi bertaubat, gara-gara dia kita jadi mendapatkan banyak kemudahan atau kebaikan-kebaikan dalam hidup kita, tapi sebenarnya dia pukan pasangan kita tapi ujian yang mampir dalam kehidupan kita," paparnya.

"Makanya nggak perlu kita tahu bahwa seseorang itu jodoh kita atau bukan, kira-kira pekerjaan ini pekerjaan untuk kita bukan, ini rezeki saya bukan, kita nggak perlu nebak itu sebelum terjadi. Kalau udah terjadi, kita mengusahakan sesuatu ternyata kita nggak dapet, kita merencanakan suatu usaha ternyata rugi, baru kita katakan belum rezeki saya. Kalau belum terjadi jangan bilang 'kayaknya itu bukan rezeki aku deh' ikhtiar dulu, berharap yang baik-baik, karena itu belum kejadian. Tentang masalah karir kayak gitu," pungkasnya. (Z-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |