
KOSTA Runjaic menjelaskan keputusan Lorenzo Lucca untuk mengabaikan "hierarki" internal menjadi alasan utama dirinya menarik pemain Italia itu keluar, setelah mencetak gol melalui tendangan penalti dalam kemenangan 1-0 Udinese atas Lecce di Serie A.
Udinese mendapat hadiah penalti pada menit ke-30 dalam laga Serie A melawan Lecce di Stadion Via del Mare. Kapten Florian Thauvin berada di lapangan dan merupakan eksekutor penalti yang ditunjuk, tetapi Lucca mengambil bola dan menolak memberikan kesempatan kepada rekan setimnya untuk mengeksekusi tendangan tersebut.
Situasi ini memicu konfrontasi dengan beberapa pemain Udinese lainnya, yang kemudian meninggalkan Lucca merayakan golnya sendirian setelah berhasil menaklukkan Wladimiro Falcone. Tak lama setelah itu, Runjaic langsung menarik pencetak golnya keluar dari lapangan.
Runjaic Jelaskan Pergantian Lucca di Babak Pertama
Keputusan untuk menggantikan Lucca dengan Iker Bravo pada menit ke-36 menjadi pertanyaan pertama yang diajukan kepada Runjaic dalam wawancara pasca pertandingan dengan DAZN.
Sang pelatih menjelaskan dirinya "tidak menyukai" pemain yang tidak mematuhi aturan, tetapi menegaskan perselisihan mengenai eksekusi bola mati bukanlah hal baru dalam sepak bola, dan situasi ini akan diselesaikan dalam sesi latihan.
"Kami memiliki hierarki yang jelas dalam eksekusi penalti," ujar Runjaic, seperti dikutip TMW.
Ia melanjutkan: "Saya tidak suka melihat perdebatan panjang di lapangan. Dia (Lucca) mengambil keputusan sendiri, dan saya lebih memilih untuk menariknya keluar setelah dia mengeksekusi penalti dengan baik."
"Ini juga bukan pertama kalinya dua pemain dalam satu tim berdebat soal siapa yang mengambil bola mati. Kami pasti akan membahas ini selama pekan ini."
"Saya mengambil keputusan ini karena saya tidak suka pemain yang tidak menghormati aturan, jadi saya harus mengambil tindakan. Namun, semua ini akan diselesaikan dalam latihan dan kami akan fokus pada pertandingan berikutnya." (football-Italia/Z-2)