India Luncurkan Rudal ke Pakistan, Tiga Tewas Termasuk Anak 

8 hours ago 3
India Luncurkan Rudal ke Pakistan, Tiga Tewas Termasuk Anak  India menembakkan rudal ke wilayah Pakistan dan menewaskan tiga warga sipil, termasuk seorang anak, sebagai tanggapan atas serangan di Kashmir.(Media Sosial X)

SEDIKITNYA tiga orang, termasuk seorang anak tewas, setelah India menembakkan rudal ke wilayah Pakistan pada Rabu pagi, ujar Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif.

“Mereka telah menargetkan beberapa lokasi, semuanya adalah wilayah sipil... Kami telah menerima laporan yang dikonfirmasi bahwa tiga warga sipil tewas, termasuk satu anak,” kata Asif kepada AFP.

India menembakkan rudal ke wilayah Pakistan, Rabu (7/5) pagi dalam sebuah eskalasi besar ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir. Islamabad berjanji akan melakukan balasan.

Pemerintah India menyatakan menyerang sembilan lokasi yang disebut sebagai “serangan presisi terhadap kamp teroris” di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan, beberapa hari setelah menuduh Islamabad bertanggung jawab atas serangan mematikan di wilayah Kashmir yang dikuasai India.

Tiga warga sipil terluka dalam serangan tersebut, yang menghantam setidaknya lima lokasi, kata Asif. Sebelumnya, militer Pakistan menyebut lima lokasi tersebut mencakup tiga di Kashmir yang dikuasai Pakistan dan dua lainnya — Bahawalpur dan Muridke — di provinsi terpadat di Pakistan, Punjab.

Koresponden AFP di Kashmir dan Punjab yang dikuasai Pakistan mendengar beberapa ledakan keras. “Kami akan membalas pada waktu yang kami tentukan,” kata juru bicara militer Pakistan Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, menyebut serangan itu sebagai “provokasi keji”.

Tak lama setelah itu, India menuduh Pakistan menembakkan artileri melintasi Garis Kontrol (Line of Control), perbatasan de facto di Kashmir. India diperkirakan akan merespons secara militer terhadap serangan pada 22 April lalu terhadap wisatawan di Kashmir yang dikuasai India, yang dilakukan oleh pria bersenjata yang dikatakan berasal dari kelompok Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan.

Serangan tersebut menewaskan 26 orang, sebagian besar pria Hindu, di kawasan wisata Pahalgam. Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab.

New Delhi menyalahkan Islamabad karena mendukung serangan tersebut, yang memicu serangkaian ancaman keras dan aksi diplomatik balasan. Pakistan membantah tuduhan tersebut, dan kedua pihak telah saling melepaskan tembakan setiap malam sejak 24 April di sepanjang perbatasan de facto di Kashmir, yakni Garis Kontrol yang termiliterisasi, menurut militer India.

Serangan rudal pada Rabu merupakan peningkatan berbahaya dalam ketegangan antara dua negara Asia Selatan tersebut, yang telah beberapa kali berperang sejak merdeka dari Inggris pada 1947.

Selama beberapa hari terakhir, komunitas internasional telah memberikan tekanan kepada Pakistan dan India agar mundur dari ambang perang.

Saat ditanya tentang serangan tersebut, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan di Washington bahwa ia berharap pertempuran itu “segera berakhir”.

Ledakan di dekat LoC

Militer India, dalam video yang diposting di akun X mereka setelah serangan Rabu, mengatakan “keadilan telah ditegakkan”, dengan New Delhi menambahkan tindakannya “terfokus, terukur, dan tidak bertujuan eskalatif”.

“Tidak ada fasilitas militer Pakistan yang menjadi target,” tambah mereka. “India telah menunjukkan pengendalian besar dalam memilih target dan cara pelaksanaan.”

Jet tempur India terdengar terbang di atas Srinagar, ibu kota Kashmir yang dikuasai India. Ledakan keras juga terdengar di kota Poonch, yang berjarak sekitar 16 kilometer dari Garis Kontrol.

Perdana Menteri India Narendra Modi sebelumnya mengatakan India akan “mengidentifikasi, melacak, dan menghukum setiap teroris serta pendukungnya” yang melakukan serangan di Pahalgam bulan lalu.

Polisi India telah mengeluarkan poster buronan untuk tiga tersangka — dua warga Pakistan dan satu warga India — yang mereka katakan berasal dari kelompok Lashkar-e-Taiba.

Militer Pakistan mengatakan pihaknya telah melakukan dua uji coba rudal dalam beberapa hari terakhir, termasuk rudal permukaan-ke-permukaan dengan jangkauan 450 kilometer — kira-kira jarak dari perbatasan Pakistan ke New Delhi.

India dijadwalkan mengadakan beberapa latihan pertahanan sipil pada Rabu, untuk mempersiapkan warga “melindungi diri dalam kasus serangan musuh”.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dijadwalkan mengunjungi New Delhi pada Rabu, dua hari setelah melakukan pembicaraan di Islamabad dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif.

Teheran telah menawarkan diri menjadi penengah antara kedua negara, dan Araghchi akan menjadi diplomat asing senior pertama yang mengunjungi kedua negara sejak serangan 22 April yang memperburuk hubungan mereka.

Pemberontak di Kashmir yang dikuasai India telah melancarkan pemberontakan sejak 1989, dengan tujuan kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan.

India secara rutin menuduh tetangganya mendukung kelompok bersenjata yang memerangi pasukannya di Kashmir, tuduhan yang dibantah oleh Islamabad.

Tindakan perang

Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Modi mengatakan bahwa aliran air yang melewati perbatasan India akan dihentikan. Pakistan telah memperingatkan bahwa mengutak-atik sungai yang mengalir dari India ke wilayahnya akan menjadi “tindakan perang.”

Modi tidak menyebut Islamabad secara spesifik, namun pidatonya muncul setelah New Delhi menangguhkan bagian perjanjiannya dalam Traktat Air Indus yang berusia 65 tahun, yang mengatur pembagian air penting bagi Pakistan untuk konsumsi dan pertanian.

“Air India dulu mengalir keluar, sekarang akan mengalir untuk India,” kata Modi dalam pidato di New Delhi. (AFP/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |