Hubungan GERD dan Disfonia: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

2 days ago 5
 Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya Disfonia, atau gangguan suara yang menyebabkan suara serak dan kasar, memiliki keterkaitan erat dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).(freepik)

DISFONIA dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) ternyata memiliki hubungan yang signifikan. Pasalnya keduanya dapat mempengaruhi kesehatan suara dan sistem pernapasan.

Disfonia terjadi ketika suara terdengar kasar, serak, atau terengah-engah, yang sering disebabkan iritasi pada pita suara. Salah satu penyebab umum iritasi ini adalah refluks asam lambung, yang merupakan gejala dari GERD. Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, ia dapat mencapai laring dan mengiritasi pita suara, menyebabkan perubahan suara dan disfonia.

Selain itu, gejala GERD seperti heartburn dan rasa terbakar di dada sering kali diperburuk saat berbaring atau membungkuk, yang dapat memperparah iritasi tenggorokan dan pita suara. 

Dengan demikian, individu yang mengalami GERD berisiko lebih tinggi mengalami disfonia. Pasalnya asam lambung yang naik dapat merusak lapisan pelindung tenggorokan dan pita suara, menghasilkan suara yang tidak normal dan ketidaknyamanan saat berbicara.

Gejala utama disfonia meliputi suara yang terdengar serak dan kasar, serta perubahan dalam volume suara yang bisa jadi lebih lembut atau lebih keras dari biasanya. Selain itu, kondisi ini sering disertai gejala lain, seperti batuk, tenggorokan gatal, dan nyeri tenggorokan.

Anda disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika disfonia disertai dengan gejala berikut:

  • Suara serak yang berlangsung selama tiga minggu atau lebih.
  • Rasa sakit saat berbicara.
  • Kesulitan bernapas atau menelan.
  • Batuk berdarah.
  • Benjolan di area leher.
  • Kehilangan suara.

Pencegahan Disfonia

Meskipun disfonia sering kali sulit dicegah karena terkait dengan kondisi medis tertentu, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya. Salah satu cara yang efektif adalah dengan memastikan asupan air putih yang cukup. 

  • Berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok.
  • Memastikan konsumsi air putih yang cukup.
  • Menggunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara di sekitar.
  • Mendapatkan istirahat yang cukup. 
  • Membatasi asupan makanan pedas, minuman beralkohol, serta makanan atau minuman berkafein.
  • Menghindari berteriak atau berbicara terlalu keras dalam waktu yang lama.

(Siloam Hospital/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |