
BIRO Pendidikan Hong Kong mengumumkan bahwa pihaknya telah menginstruksikan universitas-universitas di wilayah tersebut untuk mengambil langkah aktif dalam menarik bakat-bakat internasional.
Hal ini menyusul kebijakan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang melarang Universitas Harvard menerima mahasiswa asing.
Larangan tersebut berlaku untuk tahun ajaran 2025–2026 dan memaksa mahasiswa internasional yang sudah terdaftar di Harvard untuk pindah ke institusi lain atau kehilangan status hukum mereka.
Pemerintah AS menuding Harvard mendorong antisemitisme dan menjalin kerja sama dengan Partai Komunis Tiongkok. Diketahui, mahasiswa asal Tiongkok mencakup sekitar 20% dari total mahasiswa asing yang diterima oleh Harvard pada 2024.
"Biro Pendidikan segera meminta semua universitas di Hong Kong untuk memperkenalkan langkah-langkah fasilitasi bagi mereka yang memenuhi syarat dengan tujuan untuk melindungi hak dan kepentingan sah para mahasiswa dan akademisi serta menarik bakat-bakat terbaik," Biro Pendidikan Hong Kong menanggapi situasi ini dalam sebuah pernyataan melalui email seperti dilansir CNA, Senin (26/5)
Biro tersebut juga menyebutkan bahwa mereka telah menghubungi Komunitas Harvard Hong Kong untuk memberikan dukungan kepada mahasiswa yang telah diterima di Harvard agar tetap bisa melanjutkan studi mereka.
"Kami akan terus mencermati kebutuhan para pelajar yang studinya terdampak oleh perubahan lanskap pendidikan global," ujar mereka.
Ditambahkan pula bahwa pihak biro akan mempertimbangkan langkah-langkah dukungan lain sebagai bagian dari peran Hong Kong sebagai pusat pendidikan internasional.
Hong Kong, wilayah bekas koloni Inggris dengan penduduk sekitar 7,5 juta jiwa, dikenal memiliki lingkungan akademik yang relatif bebas di Asia.
Lima universitas di sana termasuk dalam 100 besar Times Higher Education World University Rankings. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, institusi pendidikan di Hong Kong diwajibkan mengintegrasikan tema keamanan nasional dan nilai-nilai patriotisme dalam kurikulum, sejalan dengan sistem pendidikan di Tiongkok daratan.
Sebagai bagian dari respons terhadap kebijakan pemerintah AS, Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong (HKUST) pada Jumat, (23/5) mengumumkan undangan terbuka bagi mahasiswa Harvard yang terdampak.
"Universitas akan menyediakan tawaran tanpa syarat, prosedur penerimaan yang disederhanakan, dan dukungan akademis untuk memfasilitasi transisi yang lancar bagi mahasiswa yang berminat," demikian pernyataan resmi dari HKUST. (I-2)