Gubernur Sulteng: Stop Seremonial Wisuda Sekolah PAUD dan SD yang Bebani Orangtua

4 hours ago 3
 Stop Seremonial Wisuda Sekolah PAUD dan SD yang Bebani Orangtua GUBERNUR Sulawesi Tengah, Anwar Hafid.(Dok. MI/M Taufan SP Bustan)

GUBERNUR Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menegaskan pentingnya mengutamakan esensi pendidikan yang edukatif dan inklusif, bukan sekadar seremoni seperti wisuda sekolah yang justru membebani orangtua.

Penegasan ini dituangkan dalam surat resmi kepada seluruh bupati dan wali kota di Sulteng, menindaklanjuti Surat Edaran Mendikbud Ristek Nomor 14 Tahun 2023.

Dalam surat itu, Gubernur Anwar menyoroti larangan kegiatan wisuda sekolah atau perpisahan bernuansa seremoni di tingkat PAUD dan SD. Ia menilai, kegiatan semacam itu kerap menambah beban ekonomi orangtua, padahal tidak esensial bagi proses belajar anak.

Sebagai alternatif, satuan pendidikan diminta menyelenggarakan kegiatan akhir tahun yang edukatif, kreatif, dan melibatkan partisipasi aktif siswa.

Kegiatan semacam ini dinilai lebih bermanfaat bagi pembentukan karakter, pengembangan kreativitas, dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Gubernur juga mengingatkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran pendidikan, serta mendorong pelibatan komite sekolah dalam pengambilan keputusan.

“Kami percaya, dengan kerja sama semua pihak, kita bisa menghadirkan pendidikan yang berkualitas, terjangkau, dan inklusif bagi seluruh anak di Sulawesi Tengah,” tulis Anwar dalam surat yang juga ditembuskan kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Kamis (8/5).

Langkah ini mendapat apresiasi dari pelbagai kalangan karena dinilai berpihak pada kepentingan rakyat, khususnya orangtua dan peserta didik.  (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |