
RATUSAN siswa SDN Utan Jaya, Kota Depok Jawa Barat, yang sempat tak bisa belajar lantaran sekolah digembok oleh warga kini kembali melaksanakan kegian belajar mengajar (KBM). Sekolah yang tengah menjadi sengketa sejak tahun lalu itu dikosongkan oleh pihak yang mengaku sebagai ahli waris.
Wali Kota Depok Supian Suri mengatakan segel yang dipasang di SDN Utang Jaya di Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung, oleh pihak yang mengaku sebagai ahli waris lahan telah dibongkar.
Pembongkaran dilakukan Pemerintah Kota dengan dikawal langsung oleh aparat TNI-Polri dan Satpol PP. "SDN Utan Kayu yang disegel warga yang mengaku sebagai pemilik lahan telah kembali melangsungkan kegiatan belajar mengajar (KBM)," kata Supian, Kamis (8/5).
Saat dilakukan pembongkaran segel, tidak terjadi insiden apa pun. Pembongkaran dilakukan untuk memastikan KBM dapat dilakukan dengan baik, aman dan nyaman.
"Saya memerintahkan satpol PP segera bongkar. Saya pastikan siswa dapat belajar dan kemudian masuk sekolah, terlebih saat ini sudah masuk masa ujian sekolah," katanya.
Menurut Supian, Pemkot Depok telah melakukan upaya hukum atas kejadian penyegelan SDN Utang Jaya ke Polres Metro Depok. Status kepemilikannya juga akan menempuh jalur hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Silakan digugat di pengadilan, kami juga punya bukti-bukti suratnya."
Satpol PP juga diminta melakukan penjagaan dan memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan kondusif. "Mulai hari ini akan dijaga sampai perkara ini berproses. Semoga kegiatan belajar mengajar tetap kondusif," ungkapnya.
Sebelumnya, ahli waris yang mengaku pemilik tanah tempat SDN Utan Jaya berdiri melakukan penggembokan pada Rabu (7/5). Akibat penggembokan ini, ratusan siswa kelas I sampai kelas VI SDN terpaksa belajar dari rumah.
Secara terpisah, Mochtar, ahli waris mengeklaim lahan SDN Utan Jaya adalah miliknya. "Itu lahan SDN punya kami, belum dibayar oleh Pemerintah Kota Depok. Lantaran belum dibayar, kami ahli waris dengan terpaksa melakukan penggembokan," tandasnya. (KG/P-2)