
GOOGLE memperkenalkan serangkaian pembaruan yang bertujuan mengubah mesin pencari Google dari sekadar kotak pemrosesan kata kunci, menjadi sistem "agen digital" yang dapat menjelajahi web dan menjawab pertanyaan berdasarkan lingkungan nyata, selera, dan preferensi pengguna. Dorongan AI dari Google ini muncul di tengah kekhawatiran dari para penerbit, mengenai potensi ancaman jawaban berbasis AI terhadap kelangsungan bisnis mereka.
Pengumuman tersebut disampaikan dalam konferensi pengembang tahunan perusahaan, yang menegaskan bisnis terpenting Google kini menghadapi persaingan yang belum pernah sebesar ini. Chatbot seperti ChatGPT dan mesin pencari berbasis AI seperti Perplexity menawarkan cara alternatif untuk mencari informasi dan menyelesaikan tugas. Alat-alat baru yang diumumkan ini dapat dilihat sebagai upaya untuk membuktikan mesin pencari berusia hampir 30 tahun ini masih relevan di era AI.
"Apa yang ditunjukkan oleh semua kemajuan ini kepada saya adalah bahwa kita sekarang memasuki fase baru dalam pergeseran platform AI, di mana puluhan tahun penelitian kini menjadi kenyataan bagi masyarakat, bisnis, dan komunitas di seluruh dunia," ujar Sundar Pichai, CEO Google dan perusahaan induknya Alphabet, dalam konferensi pers menjelang konferensi pengembang.
‘Mode AI’
Google memperluas AI Mode, yang sebelumnya hanya tersedia bagi pengguna yang mendaftar untuk mencoba fitur awal melalui program Labs, kini untuk semua pengguna di AS melalui aplikasi Google. Ini merupakan langkah lebih lanjut dari AI Overviews, yaitu jawaban berbasis AI yang muncul di bagian atas hasil pencarian.
Perbedaan utama antara AI Mode dan pencarian Google standar adalah dalam cara memproses pertanyaan. Alih-alih hanya melihat pertanyaan secara keseluruhan, AI Mode akan memecah pertanyaan menjadi subtopik dan menghasilkan pencarian tambahan berdasarkan subtopik tersebut untuk memberikan jawaban yang lebih spesifik. Google menyatakan AI Mode nantinya akan memanfaatkan riwayat pencarian pengguna untuk mempersonalisasi jawaban, dan pengguna juga bisa menghubungkannya dengan aplikasi Google lainnya seperti Gmail.
Lebih dari sekadar bagaimana pertanyaan diproses, AI Mode diharapkan menghadirkan dua cara baru dalam melakukan pencarian: satu yang diklaim dapat menjalankan tugas atas nama pengguna, dan satu lagi yang memungkinkan pengguna menunjukkan lingkungan sekitar mereka menggunakan kamera ponsel. Meskipun AI Mode sudah tersedia secara umum di AS, dua fitur spesifik ini masih mengharuskan pengguna mendaftar ke Labs.
Teknologi Project Mariner milik Google, yang diumumkan sebagai prototipe riset tahun lalu, diklaim mampu menyelesaikan tugas tertentu dan menjawab pertanyaan yang biasanya memerlukan beberapa langkah. Misalnya, pengguna dapat menanyakan: "Carikan dua tiket terjangkau untuk pertandingan Reds hari Minggu ini di level bawah," dan Google akan mencari tiket, menganalisis opsi dan harga, mengisi formulir secara otomatis, lalu menampilkan tiket yang sesuai dengan kriteria pengguna.
Fitur ini akan awalnya tersedia untuk membeli tiket, memesan restoran, dan membuat janji lokal melalui layanan seperti Ticketmaster, StubHub, Resy, dan Vagaro, dan akan tersedia di bagian Labs aplikasi Google dalam beberapa bulan mendatang.
AI Mode di aplikasi Google juga mendapatkan fitur baru yang memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan tentang dunia di sekitar mereka. Pencarian visual bukan hal baru bagi Google; alat Lens milik perusahaan sudah memungkinkan pengguna bertanya tentang foto yang mereka ambil.
Namun mode ini membawa konsep tersebut lebih jauh dengan memperlihatkan secara langsung kepada Google apa yang sedang dilihat seseorang dalam waktu nyata. Tujuannya adalah untuk mempermudah Google menjawab pertanyaan terkait tugas-tugas kompleks yang sulit dijelaskan — misalnya, apakah baut tertentu di kotak peralatan cocok untuk rangka sepeda — cukup dengan mengarahkan ponsel dan bertanya.
Sebelumnya, Google sudah membawa fungsionalitas pencarian visual ini ke asisten Gemini di Android, yang kini diperluas ke iPhone. Pengumuman itu menunjukkan Google melihat ini sebagai bagian penting dari masa depan mesin pencarinya.
Beberapa kemampuan pencarian baru ini tumpang tindih dengan yang tersedia di asisten Gemini, yang bisa membingungkan konsumen. Robby Stein, wakil presiden produk untuk Google Search, mengatakan kepada CNN, pencarian dirancang untuk pembelajaran, sementara Gemini ditujukan sebagai asisten untuk tugas-tugas seperti menulis kode dan membuat rencana bisnis, di samping menjawab pertanyaan.
Persaingan Google
Mesin pencari Google telah menjadi wadah utama untuk menemukan informasi secara online selama hampir tiga dekade. Namun posisi tersebut kini lebih terancam dibandingkan sebelumnya, akibat maraknya layanan AI dari perusahaan seperti OpenAI dan Perplexity, serta raksasa teknologi lainnya seperti Apple, Amazon, dan Microsoft — semuanya telah meningkatkan atau tengah meningkatkan asisten virtual mereka dengan kemampuan AI canggih. OpenAI, rival utama Google di bidang asisten AI, bahkan telah meluncurkan mesin pencari miliknya sendiri.
Tingkat persaingan ini terlihat semakin jelas awal bulan ini ketika Eddy Cue, Wakil Presiden Senior Layanan Apple, mengungkapkan dalam kesaksian pengadilan bahwa pencarian Google di browser Safari pada April menurun untuk pertama kalinya sejak 2002, menurut laporan Bloomberg. Google membantah pernyataan itu, dengan mengatakan mereka tetap melihat “pertumbuhan jumlah pencarian secara keseluruhan,” termasuk dari perangkat Apple. Firma riset pasar Gartner memperkirakan tahun lalu volume mesin pencari akan turun 25% tahun 2026 karena konsumen lebih memilih alat AI.
Namun Pichai, dalam panggilan dengan wartawan, mengatakan pembaruan ini mencerminkan cara baru orang menggunakan mesin pencari perusahaannya. “Ketika saya melihat ke depan, saya melihat gambaran dunia yang lebih proaktif, dunia yang digerakkan oleh agen (AI),” katanya. “Semua ini akan terus berkembang menjadi lebih baik.” (CNN/Z-2)